Senin, 11 Juni 2018

APAKAH INJIL BARNABAS ASLI ATAU PALSU?


Umat Kristen sejak awal percaya pada empat Injil yang disampaikan oleh Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes. Sebaliknya, umat Islam mendakwa bahwa Injil orang Kristiani palsu. Mereka lebih percaya pada injil Barnabas, yang konon ditulis pada abad pertama oleh Rasul Barnabas. Yang mengherankan buku ini muncul pada abad XVIII.
Tulisan ini bertujuan untuk memaparkan ulasan singkat tentang injil Barnabas sehingga pembaca dapat menilai apakah injil ini asli atau palsu. Soal keyakinan umat islam, itu adalah hak mereka. Akan tetapi, perlu juga mengetahui soal injil ini karena memiliki implikasi serius ke iman islam.
Ada banyak alasan kenapa umat islam menghormati dan mengakui keaslian injil Barnabas. Dari sekian banyak alasan, dapat diutarakan 2 alasan utama, yaitu:
1.    Keterangan tentang Yesus Sesuai dengan Al Quran
Kehadiran injil Barnabas seakan membenarkan apa yang diwartakan oleh Al Quran tentang Yesus atau Nabi Isa. Al Quran dan injil Barnabas menyatakan bahwa Yesus bukan Allah, seperti yang diimani oleh umat kristen, melainkan manusia biasa. Yesus bukan Penyelamat (Mesias).
Selain itu juga Al-Quran menyatakan bahwa Yesus tidak disalibkan. Ini senada dengan injil Barnabas, yang menceritakan bahwa Yesus tidak disalibkan, melainkan orang lain yang menyerupai Dia.
Injil Barnabas juga mencela dan mengecam Rasul Paulus dan pelayanannya. Terlihat jelas bahwa injil ini amat pro-Islam. Umat islam sangat tidak suka dengan Paulus, dan selalu menilai bahwa kekristenan adalah ciptaan Paulus. Maka tidak heranlah jika buku ini diterima oleh orang Islam dan dianggap mereka sebagai injil yang benar.
2.    Nubuat tentang kedatangan Muhammad
Umat Islam percaya bahwa kedatangan Muhammad sudah dinubuatkan dalam Alkitab. Hal ini sudah dikatakan dalam Al-Quran. Surah 7:157 mengatakan "... orang-orang yang mengikuti rasul, nabi yang ummin yang mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka."
Namun sayang, nubuat tentang nabi Muhammad tidak ditemukan dalam Taurat (Kitab Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, dan Ulangan) dan Injil (Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes). Para sarjana Islam sudah mencari nubuat-nubuat ini, namun yang didapati adalah Yesus dan bukan Muhammad. Kekecewaan umat Islam terobati setelah melihat injil Barnabas, yang menyebut kedatangan Muhammad. Karena itu, umat islam menilai bahwa Alkitab telah ditukar dan diubah oleh manusia, sementara yang benar hanya injil Barnabas.
Bukti Kepalsuan Injil Barnabas
Sebenarnya para ahli Kristen dan Islam setuju bahwa injil Barnabas adalah palsu. Injil ini dikarang oleh seorang yang beragama Islam dari Italia pada abad ke-14. Berikut ini beberapa kesalahannya.
1.    Injil Barnabas Bertentangan dengan Al Quran
Para sarjana Islam menolak buku ini karena keterangannya bertentangan dengan Al-Quran. Penulis injil Barnabas, yang awalnya berusaha untuk menyokong keterangan yang ada dalam Al-Quran, telah membuat banyak kesalahan, sehingga akhirnya hasil usahanya justru bertentangan dengan Al-Quran. Pertentangan-pertentangan itu harus menyadarkan orang Islam akan kepalsuan buku ini, karena jika mereka mengakui injil Barnabas itu benar, maka secara tak langsung mereka mengatakan Al-Quran adalah salah.
Di sini akan ditampilkan beberapa contoh pertentangan antara Al-Quran dan injil Barnabas. Pertama, dalam injil Barnabas tertulis ada sembilan langit padahal Al-Quran hanya menyebut tujuh langit.
Barnabas 178:
"... Firdaus sangat besar sehingga tiada manusia dapat mengukurnya. Sesungguhnya saya kata kepadamu bahwa langit ada sembilan, di mana terletak cakrawala-cakrawala..."
Surah 2:29:
"Dialah Allah yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan berkehendak (menciptakan) lalu dijadikannya tujuh langit.
Kedua, injil Barnabas menyatakan bahwa Mariam tidak mengalami kesakitan saat melahirkan Yesus. Hal ini bertentangan dengan Al-Quran yang menerangkan tentang kesakitan Mariam saat melahirkan Yesus.
Barnabas 3:
"... (Mariam) dikelilingi oleh cahaya yang amat terang dan melahirkan anaknya dengan tanpa merasa sakit, lalu membalutnya dengan kain dan meletaknya di atas palung..."
Surah 19:23:
"Maka Mariam mengandungnya lalu ia menyisihkan diri dengan kandungannya itu di tempat jauh. Maka rasa sakit akan melahirkan anak memaksa ia pada pohon kurma. Dia berkata 'Aduhai, alangkah baiknya aku mati sebelum ini, dan aku menjadi barang yang tidak bererti, lagi dilupakan'."
Orang Kristiani menolak injil Barnabas bukan karena pertentangannya dengan Al-Quran. Pertentangan dengan Al Quran seharusnya menjadi kewajiban umat islam menolak kitab tersebut. Penolakan umat kristen dilandasi pada isi kandungannya yang tak mungkin ditulis oleh Rasul Barnabas dan fakta-fakta yang terdapat dalam buku itu bertentangan dengan fakta sejarah. Orang kristen percaya bahwa Rasul Barnabas tidak mungkin membuat kesalahan-kesalahan itu.
2.    Penulis Injil Barnabas Bukan Rasul Barnabas
Orang menilai bahwa injil ini ditulis oleh orang yang bernama Barnabas, salah satu rasul pada masa jemaat perdana. Nama Barnabas pertama kali disebut dalam Kisah Para Rasul. Dia seorang yang kaya, orang Lewi yang peramah dan penyayang, teman Paulus, dan seperti Paulus diberikan gelaran rasul. (Kisah Rasul-Rasul 4: 36, 9: 26, 27; 11: 22,24,25,30; 12: 25; 13: 1,50; 14: 12; 15: 36,39; 1Korintus 9: 6; Galatia 2: 1,13; Kolose 4: 10).
Terlihat jelas bahwa penulis injil Barnabas melawan pengajaran-pengajaran Paulus terutamanya tentang penyaliban, kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus, dan kepercayaan Kristen bahwa Yesus ialah Anak Allah. Benarkah Rasul Barnabas yang menulis buku itu? Dalam Kis 9: 27, Barnabaslah yang mengakui bahwa Paulus adalah pengikut Yesus.
Barnabas dan Paulus bersama-sama memberitakan Yesus sebagai Anak Allah dan tentang bagaimana Allah membangkitkan Yesus dari antara orang mati (Kis 13: 33).
Dapatlah disimpulkan bahwa Rasul Barnabas bukan penulis buku injil Barnabas. Orang lain telah menulis buku itu dan menggunakan namanya dengan maksud mengelirukan orang.
3.    Beberapa Kesalahan
   a.    Persoalan tentang sosok Barnabas. Bila memeriksa sejarah Barnabas, akan didapati bahwa dia muncul di kalangan rasul-rasul selepas kebangkitan Yesus. Nama aslinya ialah Yusuf (Kis 4: 36). Dia telah menjual sebidang tanah miliknya dan menyumbangkan hasil jualan itu kepada rasul-rasul untuk dibagikan kepada orang miskin.
Perbuatan kasih Barnabas sangat membantu orang Kristen, sehingga para rasul memberinya gelar "Barnabas" yang bermakna "anak penghiburan". Jadi, nama “Barnabas” baru muncul setelah kebangkitan Yesus.
Penulis injil Barnabas membuat satu kesalahan ketika menulis bahwa Barnabas adalah salah seorang dari duabelas rasul yang selalu bersama-sama Yesus semasa pelayanan-Nya, dan Barnabas dipanggil dengan nama Barnabas oleh Yesus sendiri (Yesus menjawab, "Jangan susah hati, Barnabas, kerana mereka yang dipilih Allah sebelum ciptaan dunia ini tidak akan binasa...")
    b.    Persoalan tentang gelar Yesus sebagai Mesias atau Kristus. Penulis injil Barnabas menyatakan bahwa Yesus bukan Mesias, tapi dalam buku itu Yesus juga disebut "Kristus". Perkataan "Kristus" sebenarnya adalah terjemahan Yunani untuk perkataan Mesias (artinya Penyelamat) dan "Yesus Kristus" bermaksud Yesus Mesias. Pertentangan dalam pernyataan penulis yang menyatakan Yesus bukan Mesias tetapi adalah Kristus, membongkarkan kepalsuan buku itu.
    c.    Persoalan tentang tahun Yobel. Pada masa nabi Musa, Allah telah menetapkan supaya orang Yahudi merayakan tahun Yobel setiap lima puluh tahun. Ada tertulis dalam Imamat 25:10, "Dengan demikian kamu mengkhaskan tahun yang kelima puluh, dan menyerukan kebebasan kepada segenap penduduk negeri ..."
Akan tetapi, injil Barnabas mengatakan bahwa "di seluruh dunia, tahun Yobel yang dirayakan setiap seratus tahun akan diubah oleh Mesias kepada setiap tahun di segala tempat."
Di sini ada satu kesalahan fakta yang sangat kentara. Tahun Yobel yang dirayakan setiap lima puluh tahun dikatakan dirayakan setiap seratus tahun. Kesalahan ini memungkinkan kita mengetahui kapan buku ini ditulis. Pada tahun 1300 Paus Boniface VIII mengeluarkan perintah supaya tahun Yobel ini dirayakan setiap 100 tahun. Pengganti Paus Boniface VIII, Paus Clement VI, memberikan perintah pada tahun 1343 supaya perayaan tahun Yobel diubah semula kepada sekali dalam 50 tahun.
Dengan latar belakang ini, dapat disimpulkan bahwa penulis buku injil Barnabas hanya tahu tentang perintah Paus Boniface VIII. Hal ini membuktikan bahwa penulis itu hidup pada zaman Paus Boniface VIII. Jadi, injil Barnabas tidak mungkin ditulis lebih awal daripada abad ke-14 dan semua nubuat yang terkandung di dalamnya tentang kedatangan Muhammad adalah palsu karena buku itu ditulis selepas kedatangan Muhammad.
Kesimpulan
Bukti-bukti yang ada jelas membuktikan bahwa injil Barnabas tidak mungkin ditulis lebih awal daripada abad XIV. Rasul Barnabas bukan penulisnya. Seorang beragama islam yang mempunyai pengetahuan yang minim tentang agama Kristen telah menulisnya untuk mengelirukan orang kristen.
Buku itu mempunyai banyak pertentangan yang membongkarkan kepalsuan buku itu. Orang Islam juga harus menolak buku itu karena keterangan dalam buku itu tidak selaras dengan keterangan dalam Al-Quran.
Bagi orang Kristiani, kita harus berpegang kepada Injil yang terdapat dalam alkitab bahwa Tuhan Yesus telah datang ke bumi ini, dan melalui kematian dan kebangkitan, Dia telah membuka satu-satunya jalan bagi kita kepada Allah Bapa di surga. Bagi setiap orang yang percaya kepada-Nya diberi-Nya kuasa untuk menjadi anak-anak Allah (Yohanes 1: 12).
diringkas kembali dari budak bangka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar