Protein
adalah salah satu kandungan makanan yang sangat diperlukan guna kelancaran metabolisme tubuh. Walaupun tubuh juga memproduksi protein, namun protein dari luar berupa
makanan tetap dibutuhkan. Seperti yang diketahui, protein bisa berasal dari
tumbuhan (nabati) atau juga hewan (hewani). Tapi perlu diingat, jangan
berlebihan mengonsumsi sumber protein.
Idealnya
setiap hari, tubuh pria membutuhkan 56 gram protein, dan perempuan membutuhkan
46 gram. Karena itu, jika mengonsumsi protein berlebihan secara terus menerus,
bisa membahayakan tubuh. Salah satunya adalah ginjal. Kenapa?
Semakin
banyak asupan protein, maka semakin banyak pula nitrogen yang diproduksi. Nitrogen
inilah yang biasanya dibuang oleh ginjal. Jika banyak kandungan nitrogen dalam
tubuh, maka ginjal harus bekerja keras untuk menyingkirkannya. Jika tidak
dikendalikan, maka akan merusak ginjal.
Apalagi
bagi orang yang menjalani diet rendah karbohidrat, selain berbahaya bagi
jantung juga akan mengalami konstipasi dan kembung. Hal ini akan menganggu sistem
pencernaan dan beresiko alami penyakit gastrointenstinal.
Selain
itu, kelebihan protein juga bisa meningkatkan berat badan. Sebuah studi yang
dilakukan pada lebih dari 7.000 orang dewasa menunjukkan bahwa mereka yang
mengonsumsi protein sebanyak 90 presen lebih mungkin mengalami kelebihan berat
badan dibandingkan dengan orang yang makan lebih sedikit.
Percaya
atau tidak, kelebihan protein juga bisa memicu bau mulut. Dalam mengonsumsi
makanan yang berprotein tinggi, tubuh akan mengalami ketosis, yaitu kondisi
dimana tubuh perlu memecah lemak untuk dijadikan energi. Ketika tubuh memecah
lemak, secara bersamaan juga memproduksi bahan kimia yang disebut keton yang
menyebabkan bau mulut.
Mengonsumsi
makanan berprotein tinggi juga meningkatkan penyerapan air. Hal ini memudahkan
tubuh mengalami dehindrasi. Para ahli mengatakan bahwa saat ginjal terus
bekerja untuk menghilangkan kelebihan protein serta limbah nitrogen, maka akan
cenderung sering buang air kecil dan akhirnya merasa lebih haus.
sumber:
Detik Health
Tidak ada komentar:
Posting Komentar