Tujuan akhir hidup umat
beragama adalah sorga. Tak ada satu orang yang dapat menggambarkan bagaimana
keadaan dan situasi di sorga itu. Yang jelas di sana hanya ada kebahagiaan dan
sukacita. Gambaran ini sangat kontras dengan neraka, sebagai bentuk lawan dari
sorga. Setiap orang selalu menghindari neraka dan hanya inginkan sorga.
Bagaimana orang dapat sampai
ke sorga? Tiap-tiap agama punya caranya sendiri. Dalam islam, salah satu cara
untuk masuk sorga adalah dengan mengajak orang-orang kafir meninggalkan iman
kepercayaannya sebelumnya dan masuk menjadi islam. Dengan kata lain, menjadi
mualaf. Hal ini didasarkan pada hadis Nabi Muhammad. Sang nabi pernah bersabda,
“Siapa yang dapat mengislamkan orang dengan usahanya, maka pastilah ia masuk ke
dalam sorga.” (Al-Tabrani).
Bunyi hadis Al-Tabrani
didasarkan langsung pada kata-kata Nabi Muhammad sendiri. Dan untuk masuk sorga
merupakan suatu kepastian (“pastilah…”), jika orang berhasil membuat orang
kafir masuk islam. Dikatakan orang kafir, karena dalam islam yang bukan islam
disebut dengan istilah kafir. Untuk orang-orang Kristen gelar ini didapat
karena iman mereka akan keallahan Yesus dan soal konsep trinitas (QS al-Maidah:
17, 72 dan 73).
Dengan membaca hadis ini
orang tentu akan berpikir bahwa orang islam pasti masuk sorga dengan
mengislamkan orang lain. Tak peduli berapa banyak uang yang dikorupsinya,
berapa banyak orang yang dibunuhnya atau berapa besar kejahatan yang telah
dilakukannya. Yang penting sudah mengislamkan orang lain (walaupun hanya satu
orang), ia pasti masuk sorga.
Dengan prinsip hadis ini,
wajar saja bila banyak orang islam berjuang mengislamkan orang lain. Terlebih kaum
perempuan, karena menurut Hadis Sahih Muslim, sedikit saja kaum perempuan masuk
ke sorga. Nabi Muhammad berkata, “Wahai kaum wanita! Beri zakat,
karena aku melihat kebanyakan penghuni neraka adalah kalian.” (HS Bukhari).
Jadi, dalam pandangan islam, kaum perempuan lebih banyak menghuni neraka,
sedangkan di sorga termasuk kelompok minoritas. Hal ini disebabkan karena
perempuan selalu dipandang sebagai sumber dosa.
Karena itu, untuk bisa masuk
sorga, maka banyak perempuan berjuang mengislamkan orang kafir. Kita masih
ingat beberapa pemain sepak bola di Indonesia yang kemudian masuk islam. Di
Kepulauan Lingga, orang Kristen dapat memperoleh jabatan di pemerintahan jika
mau pindah agama menjadi islam. Seorang guru mengajar di sebuah pulau terpencil
jauh dari keluarganya (anak dan istri). Ia dapat pindah tugas di tempat
keluarganya berada jika ia mau masuk islam.
Ada banyak cara orang islam
untuk mengislamkan orang. Umum mengenal dengan istilah 3-U. Pertama adalah
Uang (ekonomi). Sasarannya adalah orang-orang yang ekonominya lemah. Tentulah
mereka butuh bantuan demi kesejahteraan hidup. Karena itu, orang islam akan
menawarkan bantuan ekonomi dengan konsekuensi orang yang ditawarkan itu mau
masuk islam. Memang bantuan bukan sebagai tujuan langsung, namun tentulah ada
harapan di balik bantuan itu supaya yang menerimanya menjadi islam. Dengan
menjadi islam, pastilah yang memberi masuk sorga.
Masalah ekonomi ini bukan
hanya soal bantuan dana saja, melainkan kesempatan jabatan dan karier. Banyak
orang ditawarkan jabatan atau karier tertentu dengan konsekuensi harus masuk
islam. Banyak artis, supaya dapat popular (yang berdampak juga pada
penghasilan) rela meninggalkan agamanya dan menjadi islam. Banyak orang juga,
ditawari posisi jabatan tertentu dengan konsekuensi menjadi islam.
Kedua, Ujung penis (perkawinan). Tak dapat dipungkiri, karena hidup
dalam masyarakat majemuk, dewasa ini pergaulan anak-anak muda sudah melewati
lintas batas. Mulai pertemanan, persahabatan hingga pacaran, anak-anak tidak
lagi melihat agama. Akan tetapi, orang islam tetap dengan konsep masuk sorga
dengan mengislamkan orang lain. Karena itu, dalam pergaulan itu pun mereka
berjuang untuk mempengaruhi temannya masuk islam. Terlebih dalam masa pacaran.
Tak jarang seorang pemuda islam akan menghamili pacarnya, sehingga mau tak mau
harus menikah. Dan ketika menikah, pasangannya harus masuk islam.
Demikian pula dengan pemudi
islam. Jika ia hamil, ia akan memaksa pasangannya untuk bertanggung jawab.
Bentuk pertanggungjawaban umumnya adalah dengan menikah. Dan ketika menikah,
pasangannya harus masuk islam.
Mungkin orang akan
mengatakan bahwa melakukan hubungan seks sebelum menikah adalah dosa. Karena
itu, salah satu konsep menikah dalam islam adalah supaya hubungan seks yang
dilakukan tidak membuat dosa. Akan tetapi, dosa itu tidak diperhitungkan lagi
dengan keberhasilan mengislamkan pasangan. Bukankah Muhammad sudah bersabda,
“Siapa yang dapat mengislamkan orang dengan usahanya, maka pastilah ia masuk ke
dalam sorga.”?
Ketiga, Ujung Tombak (kekerasan). Selain cara ekonomi dan perkawinan,
orang islam juga berjuang dengan cara kekerasan untuk mengislamkan orang lain
demi mendapatkan tiket masuk sorga. Hal ini tampak jelas dengan apa yang
dilakukan oleh ISIS. Mereka memaksa orang lain untuk masuk islam. Jika tidak,
mereka akan dibantai (dan itulah yang terjadi: banyak orang Kristen dibantai
ISIS karena tidak mau masuk islam).
Banyak umat islam tidak
mengakui bahwa ISIS itu adalah islam. Mereka menilai bahwa ISIS bertentangan
dengan islam (tentang hal ini, silahkan baca Islam, ISIS dan Terorisme). Apakah
ISIS salah? Tak dapat dipungkiri, ISIS mendasarkan aksinya pada ajaran agama.
Ada banyak ayat dalam Al-Quran yang dijadikan pendasarannya. Di antaranya
adalah QS 9: 5, 29 dan 38 – 39, QS 2: 191, QS 4: 74. Apakah dengan membunuh
ISIS tidak berdosa? Tentu saja tidak karena perintah membunuh langsung didapat
dari Allah sendiri. Seandainya pun berdosa, namun tidak sebanding dengan pahala
yang didapat, yaitu masuk sorga jika ada yang menjadi islam. Bukankah Muhammad
sudah memberi jaminan masuk sorga jika mengislamkan orang?
Demikianlah tiga cara orang
islam untuk mengislamkan orang lain. Perjuangan mengislamkan orang lain
merupakan perjuangan sepanjang masa selagi belum kiamat. Dan dasar perjuangan
itu adalah untuk mendapatkan tiket masuk sorga. Jika sudah punya tiket itu,
umat islam tak perlu lagi sibuk dengan segala urusan agama lainnya. Buat apa
sibuk menjalankan ketentuan agama jika sudah pasti masuk sorga? Dengan pikiran
ini juga, orang mungkin berani melakukan hal-hal buruk lainnya, karena toh sudah
punya tiket masuk sorga.
Bagaimana nasib orang yang
sudah menjadi islam? Apakah mereka juga masuk sorga? Belum tentu. Tidak ada
ketentuan otomatis bahwa menjadi islam pasti masuk sorga. Mereka masih harus
berjuang di jalan Allah. Tapi kalau mau cepat memperoleh tiket masuk sorga, ya dengan
mengislamkan orang kafir.
Jadi, cara mudah masuk sorga
menurut ajaran islam adalah dengan mengislamkan orang kafir. Anda tak perlu
pusing dengan dosa-dosa atau kejahatan yang telah, sedang dan/atau akan
terjadi. Anda membuat orang kafir menjadi islam, Anda pasti masuk sorga.
Mau masuk sorga? Islamkanlah orang kafir!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar