Renungan Hari Minggu Biasa XX, Thn A
Bac I Yes 56: 1, 6 –7; Bac II Rom 11: 13 – 15, 29 – 32;
Injil Mat 15: 21 – 28;
Tema sabda Tuhan hari ini
adalah kasih Allah melampaui batas ruang dan waktu. Dalam Injil, tema ini
terlihat dalam sikap Tuhan Yesus yang menyembuhkan putri seorang perempuan
Kanaan. Orang Kanaan tidak
termasuk golongan orang Yahudi. Mereka bangsa asing. Karena itulah, awalnya
Yesus menegaskan tugas perutusan-Nya hanya ditujukan kepada “domba-domba yang
hilang dari umat Israel.” (ay. 24). Akan tetapi, perempuan Kanaan itu, demi
anaknya, bersikukuh memohon belas kasih Allah dari Yesus. Dia yakin bahwa
dirinya, terlebih anak perempuannya, bisa juga menikmati kasih Allah. Keyakinan
itulah yang menjadi pegangan Yesus untuk memberikan rahmat kesembuhan.
Sikap Tuhan Yesus dalam
Injil, terlihat dalam diri Paulus.
Dalam bacaan kedua, Paulus menegaskan bahwa dirinya adalah “rasul untuk
bangsa-bangsa bukan Yahudi.” (ay. 13). Dengan kata lain, Paulus mau menunjukkan
bahwa kasih Allah yang mendatangkan keselamatan bagi umat manusia tidak hanya
ditujukan kepada bangsa Yahudi saja. Dalam suratnya kepada jemaat di Roma,
Paulus menegaskan bahwa “Allah tidak menyesali kasih karunia dan panggilan-Nya.”
(ay. 29). Ketidak-taatan bangsa Yahudi membuat bangsa lain menikmati kemurahan
Allah (ay. 30).
Nabi Yesaya, dari jaman
Perjanjian Lama, juga sudah menubuatkan sikap Allah yang terbuka bagi bangsa
asing. Dalam bacaan
pertama, Yesaya menyampaikan bahwa ada orang-orang asing menggabungkan diri
kepada Tuhan untuk melayani dan mengasihi Tuhan. (ay. 6). Mereka akan
mendapatkan perhatian dari Tuhan (ay. 7). Dengan kata lain, orang-orang asing
yang percaya kepada Allah akan mendapat perhatian dari Allah. Hal ini sama
seperti perempuan Kanaan dalam Injil.
Sabda Tuhan hari ini
pertama-tama mau menyadarkan kita bahwa kasih Allah yang menyelamatkan itu
ditujukan kepada semua bangsa manusia. Kasih-Nya tidak dibatasi oleh sekat
primordialisme, apakah itu suku, ras, agama jenis kelamin, bangsa atau juga golongan.
Melalui sabda-Nya ini, Tuhan hendak menyampaikan kepada kita dua pesan, pertama jangan pernah merasa sombong
atas kekristenan yang dimiliki. Orang kristen harus sadar bahwa Kristus hadir
membawa keselamatan bukan hanya untuk orang kristen saja, tetapi untuk semua
umat manusia. kedua, orang kristen
hendaknya mengambil sikap seperti Allah, tidak hidup untuk diri dan kelompoknya
saja. Orang kristen diminta untuk menyalurkan kasih Allah kepada semua umat
manusia.
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar