Sabtu, 24 Juni 2017

Renungan Hari Minggu Biasa XII - Thn A

Renungan Hari Minggu Biasa XII, Thn A/I
Bac I    Yer 20: 10 – 13; Bac II    Rom 5: 12 – 15;
Injil    Mat10: 26 – 33;
Sabda Tuhan hari ini mengajak kita untuk tidak takut. Nabi Yeremia, dalam bacaan pertama, pertama-tama mengungkapkan rencana busuk lawan-lawannya yang tak suka akan pewartaannya. Berhadapan dengan situasi tersebut, secara manusiawi pasti akan merasa takut atau gentar. Akan tetapi, Yeremia sama sekali tidak merasakan ketakutan. Dasarnya adalah “Tuhan menyertai aku seperti pahlawan yang gagah.” (ay. 11). Karena itulah, Yeremia, mengatas-namakan orang-orang tertindas, berseru “Pujilah Tuhan! Sebab Ia telah melepaskan nyawa orang miskin dari tangan orang-orang yang berbuat jahat.” (ay. 13).
Paulus, dalam bacaan kedua juga, secara implisit menyerukan ajakan untuk tidak perlu takut, khususnya terkait dengan dosa yang membawa maut. Dalam suratnya kepada jemaat di Roma, Paulus awalnya menjelaskan tentang dosa yang masuk ke dunia oleh satu orang (ay. 12), yang menyebabkan “semua orang telah jatuh di dalam kuasa maut.” (ay. 15). Akan tetapi, Paulus juga menegaskan bahwa umat tak perlu merasa takut, karena Allah telah membebaskan manusia dari kuasa maut itu lewat satu orang, yaitu Yesus Kristus.
Dalam Injil, Yesus dengan tegas menyuarakan “janganlah kamu takut.” (ay. 26). Seruan jangan takut ini dikaitkan dengan ajakan untuk menyuarakan kebenaran; tak jauh berbeda dengan misi Nabi Yeremia yang diminta untuk mewartakan pesan Allah. Kebenaran yang dimaksud Tuhan Yesus, yang harus diwartakan, adalah supaya orang mengakui Yesus Kristus. Mengakui di sini berarti juga percaya atau beriman pada-Nya.
Sabda Tuhan hari ini pertama-tama mau menyadarkan kita bahwa sebagai orang kristen, kita mempunyai misi mewartakan kebenaran, yaitu betapa besar kasih Allah akan manusia ini sehingga Ia mengutus Yesus Kristus ke dunia untuk menyelamatkannya. Keselamatan itu ada pada Yesus Kristus. Orang yang percaya pasti selamat. Pastilah karena pewartaan ini orang kristen akan mendapat tantangan. Mereka akan diejek, dimusuhi bahkan dianiaya dan dibunuh. Untuk itulah, melalui sabda-Nya ini, Tuhan meneguhkan kita untuk tidak merasa gentar. Teruslah mewarta.

by: adrian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar