Sabtu, 29 April 2017

PAUS FRANSISKUS: HATI TERTUTUP SULIT TEMUKAN ARTI KEBANGKITAN

Iman kristiani adalah rahmat, dan hanya dapat dirasakan dalam hati oleh mereka yang ingin disentuh oleh kebangkitan. “Hati yang tertutup, yang terlalu rasionalisik, tidak bisa memahami pesan Paskah, yakni cinta Tuhan yang terwujud dalam kemenangan Kristus atas kematian,” kata Paus Fransiskus pada audensi 19 April 2017. “Betapa indahnya untuk mengetahui bahwa esensi dari iman kristiani adalah bukan tentang kita mencari Tuhan, tetapi Tuhan yang mencari kita.”
Dalam renungannya tentang harapan, Paus ke-266 ini mengambil Surat Paulus kepada Jemaat di Korintus, dimana Paulus menekankan kebangkitan sebagai “inti dari iman kristen.” Paus Fransiskus mengungkapkan, “Kristianitas lahir dari sini. Ini bukan sebuah sistem ideologi atau falsafah tapi jalan iman yang berawal dari sebuah kejadian yang disaksikan oleh para murid Yesus.”
Santo Paulus yang mengisahkan tentang mereka yang menyaksikan kebangkitan Kristus pada akhirnya menganggap dirinya sebagai orang yang tidak pantas mengingat bahwa dirinya pernah menjadi musuh bagi orang-orang kristen awal. Paulus bukan seorang anggota paduan suara. Dia seorang pembunuh pengikut Kristus yang bangga dengan keyakinannya. Tapi suatu hari sesuatu yang tidak pernah dibayangkan terjadi, yaitu pertemuan dengan Yesus yang bangkit dalam perjalanan ke Damaskus.
Kejutan dari pertemuan dengan Yesus inilah yang semua orang kristen harus alami, bahkan orang berdosa sekalipun. Seperti para murid yag melihat makan Yesus terbuka, semua orang – baik pria maupun wanita – dapat menemukan kebahagiaan, sukacita dan kehidupan, dimana sebelumnya mereka berpikir hanya ada kesedihan, kekalahan dan kegelapan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar