Selasa, 18 Oktober 2016

10 PERILAKU SEBAGAI SINYAL GEJALA GANGGUAN MENTAL PADA ANAK

Sebagai orangtua, kita sering mengkhawatirkan banyak hal terkait anak. Tetapi bagaimana membedakan perilaku anak yang sebenarnya normal dalam perkembangan usianya dengan perilaku yang menunjukkan adanya gangguan emosional atau mental. Berikut ini 10 hal tentang perilaku anak yang sebaiknya jangan diabaikan orangtua.
Tak lagi main dengan kawan-kawannya
Bila anak mendadak tak bermain lagi dengan kawan-kawannya, itu bisa menunjukkan adanya masalah. Perilaku itu bisa menandakan adanya pertengkaran atau indikasi ada sesuatu pada mood anak. Apa pun penyebabnya, orangtua perlu mengajak anak berbicara.
Terjaga sampai malam dan merasa cemas
Jika anak tidak juga mau tidur sampai malam dan merasa cemas, sangat penting untuk membantu anak melawan kecemasannya. Ajak anak bicara untuk mengetahui apa penyebab rasa cemasnya dan beri dukungan untuk membuatnya lebih kuat.
Melukai diri sendiri
Ada berbagai bentuk perilaku melukai diri sendiri. Pada anak berusia lebih kecil mungkin mereka mencakar atau memukul diri sendiri. Anak pra-remaja dan remaja bisa mengiris kulitnya atau membakar. Jangan abaikan perilaku anak seperti ini, walaupun terasa itu tak serius. Apalagi jika anak juga menunjukkan gejala gangguan emosional lainnya seperti mengurung diri, tidak nafsu makan, dan sebagainya.
Lari dari rumah ketika marah
Anak di usia berapa pun sering bersikap impulsif dengan lari ke luar pintu saat marah. Perilaku ini sebaiknya tidak dianggap normal karena menunjukkan kurangnya mekanisme koping (kemampuan menyesuaikan diri atau bertahan dalam masalah). Sikap lari dari rumah juga akan membahayakan dirinya. Karena itu, orangtua harus segera menyikapinya.
Tidak tidur malam
Bila selama ini anak tak ada masalah dengan tidurnya, lalu sekarang ia sering tidak bisa tidur di malam hari, itu adalah indikasi adanya masalah. Orangtua harus cepat tanggap dengan mengajak anak berbicara.
Tidak mau makan
Seperti halnya tidur, nafsu makan juga indikasi penting perasaan emosional seseorang. Jika anak mendadak tidak mau makan, bukan hanya karena pilih-pilih makanan, cari tahu apa penyebabnya. Anak bisa tidak mau makan karena ia sedang stres, cemas atau gangguan mood.
Penuh rahasia
Secara umum anak-anak, terutama remaja, memang tidak suka jika orangtuanya mencari tahu aktivitasnya di internet. Tetapi bila anak sangat takut dan bereaksi berlebihan saat orangtua mengecek gadgetnya, orangtua perlu mewaspadainya. Tak ada salahnya jika orangtua membicarakan masalah ini dengan anak.
Berkomentar aneh
Terkadanng anak-anak memang memberi komentar yang lucu dan di luar dugaan. Ada kalanya anak menanyakan pada orangtua mengapa ia dilahirkan. Pertanyaan itu muncul hanya karena rasa ingin tahunya saja, tapi bisa juga menandakan adanya stres emosional yang dirasakannya.
Perilaku kasar dan agresif
Jangan abaikan perilaku anak yang menjadi kasar dan agresif. Hal itu dapat menunjukkan ketidakmampuannya menahan diri. Perilaku ini juga perlu diatasi sebelum anak mencapai dewasa.
Mengancam akan bunuh diri atau membunuh orang
Kapan pun anak mengancam akan melukai dirinya atau orang lain, ini adalah hal yang sangat serius. Mereka butuh bantuan terapis anak untuk membantunya melepaskan stres yang dihadapinya.
sumber: Kompas Health

Tidak ada komentar:

Posting Komentar