Selasa, 05 Juli 2016

VATIKAN SAMPAIKAN PESAN RAMADHAN DAN IDUL FITRI

Dewan Kepausan untuk Dialog Antarumat Beragama Vatikan, menerbitkan dokmen resmi yang berisikan pesan Ramadhan dan Idul Fitri 1437 Hijriah kepada umat islam di seluruh dunia. Pesan itu berjudul: Christians and Muslims: Beneficieries and Instruments of Devine Mercy.
Pejabat di Kedutaan Indonesia untuk Takhta Suci Vatikan di Vatikan, Sturmius Bate, Jumat, 1 Juli 2016, mengatakan pesan Ramadhan dan Idul Fitri bagi umat islam merupakan tradisi tahunan bagi Vatikan, yang telah berlangsung sejak 43 tahun lalu. Pesan itu umumnya dikirim menjelang akhir bulan suci Ramadhan atau sebelum perayaan Idu Fitri, baik melalui perwakilan diplomatik negara sahabat di Vatikan maupun melalui Kedutaan Besar Vatikan (Nunciature) di seluruh dunia.
Pesan Ramadhan dan Idul Fitri 1437 Hijriah kali ini berisikan beberapa hal penting, di antaranya harapan spiritual agar umat islam yang menjalankan ibadah puasa mendapatkan pahala berlimpah. Vatikan menyampaikan harapan semoga Ramadhan menjadi momentum yang tepat untuk memperkuat ikatan kerohanian antara umat kristiani dan umat islam.
Melalui pesan yang ditulis Kardinal Jean-Louis Tauran itu, ketua Dewan Kepausan untuk Dialog Antarumat Beragama, Takhta Suci memberi penekanan pada kesamaan antara kristiani dan islam, dimana umat kristiani dan islam sama-sama mengimani Allah sebagai sosok Yang Maha Pengampun dan Maha Mengasihi segala makhluk ciptaan-Nya, termasuk manusia.
Terhitung 8 Desember 2015 hingga 20 November 2016 Gereja Katolik merayakan Tahun Yubelium Kerahiman Allah. Yubelium sendiri merupakan tradisi dalam Gereja Katolik yang hanya dirayakan sekali dalam setiap 25 tahun. Yubelium terakhir dirayakan tahun 2000 dan perayaan Yubelium kali ini tidak dalam penanggalan rutin (setiap 25 tahun). Yubelium Kerahiman ini dimaknai umat katolik untuk mengenang Allah Sang Maha Pengampun.
Paus Fransiskus secara khusus memerintahkan para uskup untuk memberikan penitensi (Sakramen Tobat) bagi mereka yang melakukan dosa besar, termasuk aborsi yang ditentang Gereja Katolik. Absolusi (pengampunan) tersebut dimaknai sebagai wujud ajaran Allah yang Maha Mengampuni atau yang diamalkan umat islam dengan saling memaafkan di bulan suci Ramadhan.
Pesan Ramadhan, mengutip pernyataan Paus Fransiskus, dalam kotbahnya 11 April lalu, Tahun Kerahiman Ilahi adalah momentum untuk saling memaafkan, saling mengampuni, momentum untuk menyembuhkan luka yang diakibatkan oleh konflik serta momentum yang tepat untuk rekonsiliasi. Salah satu hal penting yang digarisbawahi dalam pesan Ramadhan itu bahwa umat kristiani dan islam terpanggil untuk mendekatkan diri dengan Sang Pencipta, yakni dengan cara mengasihi dan menyayangi satu dengan yang lain.
Dalam hal ini, Vatikan mendorong umat kristiani dan islam untuk memberi perhatian terhadap mereka yang kondisinya terpuruk dalam konflik dan peperangan, korban perdagangan manusia, kaum miskin, penderita sakit, korban bencana alam serta pengangguran yang diakibatkan oleh ketidak-adilan sosial.
Guna menghadapi berbagai tantangan sosial tersebut, Vatikan mengajak umat kristiani dan islam bekerja sama saling membantu sesamanya yang membutuhkan. Kerja sama yang erat antar umat kristiani dan islam dalam hal ini dinilai sebagai sumber pengharapan utama serta perwujudan dan ajaran agama masing-masing.
Kardinal Tauran mengakhiri pesan dengan menyampaikan doa dan harapannya semoga umat islam mendapatkan berkah yang berlimpah dan sukacita dalam perayaan Idul Fitri 1437 Hijriah.
Baca juga tulisan lainnya:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar