Senin, 20 April 2015

Renungan Hari Senin Paskah III - B

Renungan Hari Senin Paskah III, Thn B/I
Bac I    Kis 6: 8 – 15; Injil                  Yoh 6: 22 – 29;

Injil hari ini merupakan kelanjutan kisah perbanyakan roti. Dikatakan bahwa orang banyak terus mencari Tuhan Yesus. Akan tetapi, pencarian mereka bukan didasari pada hal yang utama, yaitu iman, melainkan pada hal-hal yang sepele. Tuhan Yesus menggunakan istilah dengan urusan perut. “Kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang.” (ay. 26). Tuhan Yesus menghendaki agar mereka mendasarkan iman tidak hanya pada hal-hal sepele, melainkan pada apa yang dikehendaki Allah, yaitu percaya kepada-Nya (ay. 29).

Sikap iman yang dikehendaki Tuhan Yesus ini ditampilkan oleh Stefanus dalam bacaan pertama hari ini. Dalam bacaan pertama diceritakan bahwa Stefanus “mengadakan mujizat-mujizat dan tanda-tanda di antara banyak orang.” (ay. 8) serta bersoal jawab dengan orang-orang dari jemaat Yahudi. Kumpulan orang-orang itu “tidak sanggup melawan hikmatnya dan Roh yang mendorong dia berbicara.” (ay. 10). Hal ini karena Stefanus hidup melaksanakan kehendak Allah. Imannya kepada Tuhan Yesus didasarkan pada kehendak Allah, bukan pada kehendak pribadi.

Hari ini kita diajak untuk beriman kepada Tuhan Yesus sesuai dengan kehendak Allah. Kita mendapat contoh teladan yang menarik dalam sosok Stefanus. Cara beriman Stefanus ini bertentangan dengan kebanyakan orang dewasa ini, di mana orang beriman menurut seleranya saja. Banyak orang meninggalkan imannya jika suatu saat iman itu tidak memenuhi selera atau harapannya. Melalui sabda-Nya hari ini Tuhan mengajak kita untuk meninggalkan cara beriman seperti itu. Tuhan menghendaki kita untuk tetap menyerahkan diri kepada penyelenggaraan ilahi sekalipun mengalami sesuatu yang tidak sesuai dengan harapan.


by: adrian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar