Senin, 16 November 2015

Renungan Hari Senin Biasa XXXIII - Thn I

Renungan Hari Senin Biasa XXXIII, Thn B/I
Bacaan pertama hari ini diambil dari kitab Makabe yang pertama. Di sini dikisahkan bahwa ada banyak orang Israel yang murtad, meninggalkan Allahnya dan beralih kepada allah lain. Ada banyak alasan kenapa mereka meninggalkan Allah Israel. Salah satunya adalah takut mengalami penderitaan. Hal ini dikarenakan orang-orang yang percaya kepada allah lain mengalami sukacita, tidak mengalami aniaya dan siksa. Akan tetapi, tidak sedikit juga orang Israel yang tetap setia. Mereka menetapkan hatinya pada Allah. “Lebih sukalah mereka mati daripada menodai dirinya...” (ay. 63). Artinya, mereka siap menderita demi cinta dan kesetiaannya kepada Allah Israel, yang telah lebih dahulu mencintai mereka.
Sikap menetapkan hati kepada Tuhan ditampakkan dalam diri orang buta yang duduk di pinggiran jalan dan mengemis. Inilah yang ditampilkan dalam Injil hari ini. Ketika orang buta tahu bahwa yang lewat itu adalah Tuhan Yesus, maka segera ia berseru, “Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!” (ay. 38). Sekalipun orang banyak menegor dan menghalanginya, ia tetap berteriak. Inilah keteguhan hatinya. Ia sadar bahwa pada Tuhan Yesus ada harapannya. Dan itulah yang terjadi. Ia mendapatkan harapannya.
Beriman menuntut keteguhan hati. Meski badai dan tantangan senantiasa silih berganti, hendaklah iman tidak tergoyahkan. Inilah yang hendak disampaikan Tuhan lewat sabda-Nya. Dalam hidup, iman kita terkadang bersentuhan dengan kepentingan-kepentingan. Ada orang, yang demi naik pangkat, terpaksa meninggalkan imannya. Ada juga yang meninggalkan iman karena pernikahan. Tuhan tidak ingin kita menggadaikan iman hanya demi kesenangan diri, sebagaimana yang dilakukan sebagian orang Israel yang meninggalkan Allah demi mencari kenyamanan diri. Hendaklah kita meniru keteguhan hati si pengemis buta.***
by: adrian           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar