Sabtu, 07 November 2015

Renungan Hari Sabtu Biasa XXXI - Thn I

Renungan Hari Sabtu Biasa XXXI, Thn B/I
Bac I  Rom 16: 3 – 9, 16, 22 – 27; Injil         Luk 16: 9 – 15;

Dalam Injil hari ini Tuhan Yesus memberikan sebuah pengajaran mengenai mamon. Tuhan Yesus berkata, “Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon.” (ay. 13). Dikatakan bahwa pernyataan ini secara tidak langsung ditujukan kepada kaum Farisi, yang terkenal sebagai hamba uang. Sebagaimana diketahui, orang-orang Farisi termasuk kelompok religius. Hidup mereka terarah kepada aturan-aturan keagamaan. Akan tetapi, di balik semuanya itu mereka mengincar kekayaan. Agama hanyalah sebagai sarana untuk mendapatkan harta kekayaan. Sikap inilah yang dikritik oleh Tuhan Yesus, karena yang dikehendaki Tuhan adalah hidup yang terarah kepada Allah.
Hidup yang terarah kepada Allah ditampilkan Paulus dengan sederhana dalam bacaan pertama. Dalam suratnya kepada jemaat di Roma, Paulus banyak menyampaikan salam, baik kepada maupun dari pribadi-pribadi, yang hidup bukan untuk dirinya sendiri melainkan untuk kemuliaan Allah. Mulai dari Priskila dan Akwila, rekan sekerja dalam Kristus Yesus (ay. 3), hingga Erastus dan Kwartus (ay. 23). Kepada mereka semuanya itu Paulus menegaskan sikapnya, yaitu kemuliaan Allah sampai selama-lamanya. Di sini Paulus mau mengajak umat untuk hanya berpegang dan setia kepada Kristus.
Hidup manusia penuh dengan pilihan. Jika salah memilih, maka dapat berakibat buruk. Demikian pula dalam hidup beriman. Kita dihadapkan pada dua pilihan: Allah atau Mamon. Kita diminta untuk menentukan satu pilihan. Sabda Tuhan hari ini mengajak kita untuk menjatuhkan pilihan pada Allah. Bagi Dia-lah kemuliaan sampai selama-lamanya. Akan tetapi perlu disadari bahwa pilihan itu menuntut konsekuensi, yaitu kesetiaan.***
by: adrian           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar