Renungan
Hari Kamis Biasa XXIV, Thn B/I
Bac
I 1Tim 4: 12 – 16; Injil Luk 7: 36 – 50;
Injil hari ini menampilkan kisah yang sangat menarik. Diceritakan bahwa suatu ketika Tuhan Yesus diundang untuk makan di rumah orang Farisi. Ketika sedang datang, muncullah seorang perempuan pendosa. Ia bersujud di dekat kaki Tuhan Yesus, membasahi kaki-Nya dengan air mata dan menyekanya dengan rambutnya. Kemudian ia mencium kaki Tuhan Yesus dan meminyakinya dengan minyak wangi. Di mata orang Farisi, perempuan itu adalah manusia hina, yang harus disingkirkan. Tapi, Tuhan Yesus justru membiarkan diri-Nya “dilayani” oleh perempuan hina itu. Di sini Tuhan Yesus mau membedakan antara pendosa dengan dosa. Dosa itu memang hina, sedangkan manusianya tidak. Tuhan Yesus hendak mengangkat harkat perempuan itu dengan meninggalkan dosanya. “Dosamu telah diampuni.” (ay. 48).
Sikap seperti Tuhan Yesus
inilah yang kembali disuarakan Paulus dalam suratnya yang pertama kepada Timotius.
Dalam bacaan pertama hari ini, Paulus mengajak umat untuk tidak menyepelekan
orang hanya karena usia muda. Bagi Paulus, siapapun dapat terpanggil untuk
menampilkan karunia yang ada pada setiap pribadi orang. Tanpa membedakan usia,
setiap orang diajak untuk memberikan karunianya itu kepada sesamanya.
Dalam kehidupan sering kali
kita membeda-bedanya orang. Kita lebih suka menerima orang yang berpenampilan
menarik, punya jabatan dan lainnya. Umat lebih suka dengan imam yang penampilan
keren, gaul, punya aksesoris mewah, jabatan mentereng, sementara imam rendahan
selalu disingkirkan atau dipandang sebelah mata. Di kalangan imam pun demikian. Sabda Tuhan hari ini
mengajak kita untuk mengubah pola pikir seperti itu. Tuhan mengajak kita untuk
mengikuti teladan Tuhan Yesus, yang mau menerima pendosa bukan karena dosanya,
melainkan karena kemanusiaannya.***
by:
adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar