Renungan Hari Kamis Biasa XXII, Thn B/I
Bac I Kol 1: 9 – 14; Injil Luk 5: 1 – 11;
Dalam suratnya kepada Jemaat
di Kolese, yang menjadi bacaan pertama hari ini, Paulus mengungkapkan bahwa ia
selalu berdoa kepada Tuhan untuk jemaatnya supaya mereka senantiasa menerima
dan hidup dalam Tuhan. Dengan demikian maka mereka dapat hidup layak di hadapan
Tuhan dan berkenan kepada-Nya, sehingga mereka dapat “memberi buah dalam segala
pekerjaan yang baik.” (ay. 10). Di sini terlihat jelas kaitan antara menerima
Tuhan dengan menghasilkan buah. Orang yang menerima Tuhan harus
menghasilkan buah-buah kebaikan.
Hal inilah yang terlihat
pada diri Petrus dalam bacaan Injil hari ini. Petrus menjelaskan kepada Tuhan Yesus
bahwa sudah semalam-malamnya ia menangkap ikan, tapi tidak berhasil. Sebagaimana
yang sudah diketahui, Petrus adalah seorang nelayan. Dia tahu betul soal danau.
Sementara Tuhan Yesus sama sekali tidak memiliki latar belakang nelayan. Satu
hal yang menarik adalah Petrus mau menerima Tuhan Yesus. “Karena Engkau
menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga.” (ay. 5). Petrus menerima Tuhan Yesus
dan penerimaan itu menghasilkan buah “sejumlah besar ikan, sehingga jala mereka
mulai koyak.” (ay. 6). Dan di akhir cerita dapat diketahui bahwa
Petrus “meninggalkan segala sesuatu, lalu mengikuti Yesus.” (ay. 11).
Sabda Tuhan hari ini mau
menyadarkan kita akan kekristenan kita. Tentulah kita sudah tahu bahwa melalui
baptisan yang diterima, kita telah menerima Tuhan Yesus dalam hidup kita. Kita
menjadi pengikut-Nya. Namun, menjadi pertanyaannya adalah sudahkah kita
menghasilkan buah-buah kebaikan? Melalui sabda-Nya, Tuhan menghendaki supaya
kita senantiasa menyertakan Tuhan dalam setiap gerak kehidupan kita. Sekalipun
kita mampu dan hebat, tetaplah kita menerima Tuhan dalam hidup ini. Kita
membiarkan diri kita dituntun oleh-Nya, sehingga dengan demikian usaha kita
akan menghasilkan buah berlimpah yang berguna bagi sesama.***
by:
adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar