Renungan
Hari Sabtu Biasa XIX, Thn B/I
Bac
I Yos 24: 14 – 29; Injil Mat 19: 13 – 15;
Kitab Yosua masih menjadi bahan bacaan pertama hari ini. Tampak jelas bahwa kisah dalam bacaan pertama ini merupakan kisah akhir hidup Yosua (ay. 29). Diceritakan bahwa Yosua mengumpulkan pemuka-pemuka suku Israel. Yosua memberi dua pilihan kepada mereka: beribadah kepada Tuhan, yang selama ini disembah nenek moyang mereka, atau kepada allah lain, secara khusus allah orang Amori. Yosua tidak hanya memberikan pilihan, tetapi juga menyampaikan konsekuensi dari pilihan itu. Di sini Yosua tidak memaksakan atau menghalangi mereka dalam memilih.
Sikap Yosua ini bertentangan
dengan sikap para murid dalam Injil. Diceritakan bahwa ada orang membawa
anak-anaknya kepada Tuhan Yesus untuk diberkati, namun dihalangi oleh para
murid. Mereka memarahi orang-orang itu (ay. 13). Tuhan Yesus menegur sikap
mereka dan meminta agar mereka membiarkan anak-anak datang kepada-Nya. “Biarkanlah
anak-anak itu, janganlah menghalang-halangi mereka datang kepada-Ku; sebab
orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Sorga.” (ay. 14).
Dalam kehidupan seringkali
kita memaksakan kehendak atau keinginan kita pada orang lain. Dan tanpa
disadari pemaksaan itu membuat orang lain tidak dapat mencapai apa yang
diinginkannya. Sabda Tuhan hari ini mengajak kita untuk mengubah gaya hidup
kita tersebut. Tuhan menghendaki agar kita tidak memaksakan keinginan kita
kepada orang lain. Adalah bijak bila kita memberikan beberapa alternatif,
sebagaimana yang ditunjukkan Yosua.***
by:
adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar