Renungan
Pesta Santo Yakobus Rasul
Bac
I 2Kor 4: 7 – 15; Injil Mat 20: 20 – 28;
Hari Ini Gereja Universal mengajak kita untuk bergembira merayakan pesta Santo Yakobus. Dia adalah salah satu dari keduabelas rasul Kristus. Injil hari ini sedikit mengisahkan tentang dirinya. Dikatakan bahwa suatu hari ibunya datang kepada Tuhan Yesus dan meminta jabatan bagi kedua anaknya, yaitu Yakobus dan Yohanes. Di sini tampak jelas bahwa mereka masih melihat dengan kacamata manusiawi. Jabatan masih dilihat sebagai kekuasaan, dan kekuasaan berarti wewenang untuk memerintah, mengatur, mengendalikan dan lain sebagainya. Di balik semuanya ini ada keinginan untuk dihormati. Tuhan Yesus membalik pola pikir mereka. “Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu.” (ay. 26 – 27).
Bacaan
pertama hari ini diambil dari Surat Paulus yang Kedua kepada Jemaat di Korintus.
Memang bacaan ini tidak ada kaitan langsung dengan orang kudus yang dipestakan
hari ini. Namun Paulus seakan mau merefleksikan semangat yang diwartakan oleh
Tuhan Yesus dalam Injil, yaitu semangat melayani. Paulus melihat bahwa semangat
ini merupakan sesuatu yang sangat berharga. Akan tetapi, semangat ini disimpan
dalam bejana tanah liat. Ada kerapuhan di sana. Hal ini mau menggambarkan sifat
manusia yang cenderung berkuasa. Karena itu, seperti yang dikatakan oleh
Paulus, kekuatan untuk bisa bertahan dalam semangat itu hanyalah berasal dari
Tuhan (ay. 7).
Adalah
kecenderungan manusia untuk selalu berkuasa. Jabatan yang dimiliki dilalu
dikaitkan dengan kekuasaan. Dan kekuasaan itu berarti menjadi orang besar,
dihormati, ditakuti dan lain sebagainya. Sabda Tuhan membuka mata kita bahwa
setiap jabatan dan kekuasaan itu selalu bersifat sosial. Bagi Tuhan jabatan dan
kekuasaan itu berarti melayani. Tuhan menghendaki agar melalui kekuasaan itu
orang lain mendapatkan kesejahteraan hidup dan kedamaian. Tuhan ingin agar kita
senantiasa menjaga semangat pelayanan ini, karena sadar akan kerapuhan diri
kita. Untuk itu, hendaklah kita selalu memohon bantuan dari Tuhan.***
by:
adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar