Renungan
Hari Senin Paskah VII, Thn B/I
Bac
I Kis 19: 1 – 8; Injil Yoh 16: 29 – 33;
Setiap murid Tuhan Yesus terpanggil untuk mewartakan kebaikan dan kebenaran, sekalipun untuk maksud itu penderitaan siap menghadang. Hal inilah yang mau disampaikan Tuhan melalui sabda-Nya dalam bacaan liturgi hari ini. Dalam Injil ini diperlihatkan oleh Tuhan Yesus, yang terungkap secara implisit dari pernyataan para murid-Nya. Mereka mengatakan bahwa Tuhan Yesus mulai berkata-kata dengan terus terang (lawan dari sembunyi-sembunyi sebagai ungkapan takut). Tuhan Yesus menghendaki agar mereka pun kelak demikian. Karena itu, Tuhan Yesus menasehati mereka “Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu…” (ay. 33).
Apa
yang dikehendaki Tuhan Yesus kepada para murid-Nya, terlihat dalam diri Paulus
yang mewartakan Injil Kristus. Dalam bacaan pertama, yang diambil dari kitab Kisah
Para Rasul, dikatakan bahwa Paulus mengajar dengan berani untuk meyakinkan
jemaat Efesus akan Kerajaan Allah (ay. 8). Paulus tidak diliputi ketakutan dan
kegelisahan akan hidupnya, karena dia yakin Tuhan senantiasa menyertainya.
Dengan keyakinan inilah, Paulus terus mewartakan Kerajaan Allah.
Hari
ini sabda Tuhan menyadarkan kita akan tugas panggilan kita sebagai murid
Kristus. Melalui sakramen-sakramen yang kita terima, teristimewa sakramen
baptis dan krisma, kita dipanggil untuk ikut dalam tugas perutusan Tuhan Yesus
mewartakan Kerajaan Allah. Memang, dalam melaksanakan tugas itu kita bakal
menghadapi tantangan, ancaman atau aniaya. Namun kita tak perlu takut, karena
Dia senantiasa menyertai kita. Tuhan menghendaki supaya kita tetap mewartakan
Kerajaan Allah, sebagaimana Rasul Paulus.
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar