Jumat, 24 April 2015

Renungan Hari Jumat Paskah III - B

Renungan Hari Jumat Paskah III, Thn B/I
Bac I  Kis 9: 1 – 20; Injil               Yoh 6: 52 – 59;

Dalam Injil kemarin Tuhan Yesus memperkenalkan Diri-Nya sebagai roti hidup, di mana roti hidup itu adalah Daging-Nya sendiri (ay. 51). Hari ini Injil kembali menegaskan hal itu. “Sebab daging-Ku adalah benar-benar makanan, dan darah-Ku adalah benar-benar minuman.” (ay. 55). Hal ini menimbulkan kebingungan pada orang Yahudi, “Bagaimana Ia ia dapat memberikan daging-Nya kepada kita untuk dimakan?” (ay. 52). Kebingungan ini terjadi karena mereka memakai cara pikir manusiawi.

Hal yang sama juga terjadi pada rekan seperjalanan Saulus dan juga Ananias dalam bacaan pertama. Dikisahkan bahwa ketika terjadi perjumpaan antara Yesus dengan Paulus, “termangu-mangulah teman-temannya seperjalanan.” (ay. 7). Dan Ananias awalnya menolak rencana Tuhan Yesus agar dirinya menumpangkan tangannya atas Saulus. Ananias memakai cara pikir manusianya. Ia melihat bahwa Saulus berusaha jahat terhadap murid-murid Yesus. Ananias merasa terancam. Namun akhirnya Ananias mau mendengarkan suara Tuhan Yesus dan melaksanakan rencana-Nya.

Dalam kehidupan seringkali terjadi bahwa keinginan dan harapan kita tak terwujud. Malahan yang terjadi sungguh di luar harapan kita. Dan tak jarang pula hal ini terjadi dalam kacamata iman. Artinya, kehendak Allah tidak sesuai dengan harapan kita atau bertentangan dengan akal sehat manusiawi. Karena itu, tak sedikit dari kita kecewa dan menyalahkan Tuhan. Hari ini sabda Tuhan menyadarkan kita untuk menerima kehendak-Nya sekalipun tidak bisa kita terima secara akal sehat. Tuhan menghendaki supaya kita beriman kepada-Nya sesuai dengan cara-Nya, bukan dengan cara kita.

by: adrian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar