Renungan Hari Selasa Prapaskah
V, Thn B/I
Bac I Bil 21: 4 – 9; Injil Yoh 8: 21 – 30;
Bacaan pertama hari ini diambil dari Kitab Bilangan, yang
mengisahkan perjalanan Bangsa Israel di bawah pimpinan Musa. Mereka baru lepas
dari penindasan Bangsa Mesir. Akan tetapi situasi kebebasan yang dirasakan
tidak senikmat situasi penindasan. Karena itu, umat Israel memberontak
terhadap Allah dan Musa. Tuhan Allah mengutus ular-ular tedung sebagai balasnya
sehingga banyak umat Israel yang mati. Hal ini menimbulkan ketakutan dan
penyesalan dalam diri orang Israel. Maka, dibuatkan kesepakatan antara Allah
dan umat, melalui sebuah simbol ular tembaga yang diletakkan pada sebuah tiang.
“Setiap orang yang terpagut, jika ia melihatnya, akan tetap hidup.” (ay. 8).
Apa yang digambarkan dalam bacaan pertama tak jauh berbeda
dengan Injil hari ini. Ada kemiripan antara ular tembaga dalam bacaan pertama
dengan pernyataan Tuhan Yesus tentang Anak Manusia yang akan ditinggikan (ay.
28). Peninggian Anak Manusia ini mengarah pada peristiwa penyaliban Tuhan
Yesus. Peristiwa itu mendatangkan keselamatan bagi umat manusia. Dengan kata
lain, manusia sudah dipagut oleh dosa sehingga Allah turun ke dunia dalam diri
Yesus Kristus untuk merelakan diri-Nya disalibkan. Setiap orang yang memandang
salib (percaya) akan diselamatkan.
Sabda Tuhan hari ini mau menyadarkan kita bahwa Tuhan Yesus
adalah pokok keselamatan. Dengan percaya kepada-Nya, kita akan selamat. Tuhan
Yesus menyelamatkan kita dengan cara mengorbankan diri-Nya di kayu salib. Hal ini
seperti cara Allah menyelamatkan umat Israel dari bahaya pagutan ular. Melalui sabda-Nya,
Tuhan menghendaki kita untuk percaya kepada-Nya. Namun, terlebih dahulu kita
harus bersyukur karena Tuhan Yesus mau menyelamatkan kita. Penyelamatan ini
menjadi bukti Allah mengasihi kita.
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar