Renungan Hari Selasa
Biasa II, Thn B/I
Bac I Ibr 6: 10 – 20; Injil Mrk 2: 23 – 28;
Hari ini bacaan pertama diambil dari Surat kepada Orang
Ibrani. Di sini penulis memberikan nasehatnya kepada para pembacanya. Penulis
mengingatkan mereka bahwa Allah itu adil, sehingga Ia tidak lupa akan pekerjaan
dan kasih pelayanan mereka terhadap sesama. Di sini kata “adil” dapat
disejajarkan dengan “bijaksana”. Dalam bersikap terhadap umat-Nya, Allah selalu
tampil bijaksana. Ia selalu memperhatikan umat yang telah melakukan kebaikan. Untuk
itu, penulis mengajak pembacanya untuk senantiasa berjuang dalam kebaikan.
Sikap Allah yang adil atau pun bijaksana, seperti yang
ditampilkan dalam bacaan pertama, terlihat juga dalam Injil. Sikap itu ada
pada Tuhan Yesus. Sikap ini tampil berhadapan dengan sikap orang Farisi yang
mempertanyakan tindakan murid Yesus yang bertentangan dengan hari sabat. Sikap orang
Farisi ini didasarkan pada Kitab Suci orang Yahudi. Akan tetapi, Yesus juga
menggunakan Kitab Suci yang sama untuk membenarkan tindakan para murid-Nya. Di sini
Tuhan Yesus mau membuka mata kaum Farisi untuk tidak terlalu kaku kepada aturan
sehingga mengabaikan nilai-nilai kemanusiaan.
Manusia selalu hidup dengan peraturan. Kapan dan dimana saja,
setiap manusia tak lepas dari peraturan. Ada aturan rumah, sekolah, kantor,
masyarakat dan negara juga Gereja. Sabda Tuhan hari ini mengajak kita untuk bersikap
bijaksana dalam menyikapi aturan-aturan itu. Satu hal yang dikehendaki Tuhan
adalah hendaklah kita jangan menjadi budak hukum sehingga aturan itu
benar-benar menguasai kehidupan dan bahkan sampai mengorbankan nilai-nilai kemanusiaan
kita. Kehidupan dan kemanusiaan haruslah diutamakan. Di sini Tuhan mengajarkan
kita bahwa aturan itu bisa dikompromi.
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar