SANTA MELANIA, MARTIR
Melania Muda adalah cucu Santa Melania Tua dan anak dari
Rublicola dan Albina. Ia lahir di Roma dari sebuah keluarga Kristen yang kaya
raya. Ayahnya seorang senator yang ambisius sekali. Demi harta dan nama baik
keluarganya, ayahnya menikahkan Melania dengan saudara sepupunya, Pinianus. Melania
tidak setuju, namun ia yang baru berusia 13 tahun itu tak berdaya menghadapi
ambisi orangtuanya. Dengan berat hati ia mengiyakan juga perkawinan itu. Mereka
dikaruniai 2 orang putera. Melania sangat baik, penuh pengabdian dan berjiwa social.
Sifat sosialnya itu membuat dia tidak disenangi oleh kaum kerabatnya. Sepeninggal
kedua puteranya, sikap sosial Melania baru diterima, bahkan disenangi oleh kaum
miskin karena karya amalnya kepada mereka dan kepada Gereja. Bersama suaminya, Melania
menolong membebaskan ratusan budak belian dengan harga tebusan yang sangat
mahal.
Tahun-tahun terakhir hidupnya penuh dengan cobaan. Ketika Roma
diserang bangsa Visigoth, mereka terpaksa mengungsi ke Afrika. Di sana mereka
memiliki tanah yang luas. Pada tahun 417 mereka pindah ke Yerusalem dan tinggal
dekat makan suci Yesus. terpengaruh oleh corak hidup pertapaan di padang gurun
Mesir, maka mereka mulai menghayati cara hidup bertapa itu. Di situ ia berjumpa
dengan kemenakan Santa Paula dan menjalin hubungan baik dengan Santo Hieronimus. Pada tahun 432 suaminya Pinianus meninggal dunia. Ia tidak putus
asa. Sebagai janda ia menghimpun para wanita untuk mendirikan satu biara di
Bukit Zaitun. Usahanya diperluas hingga ke Afrika dengan 2 buah biara di sana. Tahun-tahun
terakhir hidupnya dimanfaatkan di dalam kelompok orang-orang kudus seperti
Santo Hieronimus, Santo Agustinus, Santo Paulinus, dll, dengan menyalin buku-buku rohani. Ia
wafat pada tahun 439 di Betlehem, seminggu setelah merayakan Natal.
sumber: Iman Katolik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar