Suatu hari Romo Robert diminta untuk misa di sekolah. Sudah menjadi
kebijakan sekolah itu kalau hari Jumat ketiga dalam bulan selalu diadakan
perayaan ekaristi. Perayaan ekaristi itu untuk semua siswa katolik yang
bersekolah di sana, mulai dari TK hingga SMA.
Seperti biasanya, anak-anak TK dan murid SD kelas 1 dan 2
selalu duduk di depan. Kebetulan bacaan Injil hari itu tentang pengadilan akhir
atau akhir zaman. Romo Robert memang suka bercerita. Karena itu, ia
menggambarkan situasi akhir zaman, atau yang biasa disebut hari kiamat. Anak-anak,
terutama yang duduk di depan, mendengarkan dengan begitu serius dan sedikit
mencekam.
“Waktu itu akan ada petir dan kilat sambar menyambar,” kisah
Romo Robert sambil memperagakan suara petir sehingga anak-anak ada yang
ketakutan. “Ada nyala api turun dari langit dan air laut tiba-tiba naik. Air bah
meluap tinggi. Tanah-tanah akan retak merekah. Gunung-gunung akan longsor.”
Di saat Romo Robert bercerita dengan semangat dan
berbinar-binar, seorang siswa SD kelas 1 menyeletuk, “Waktu itu sekolah libur
gak ya?”
Romo, “#$@^&%*%$????”
Pangkalpinang, 30 September 2014
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar