AKIBAT PERUBAHAN MASA PUBER PADA SIKAP DAN PERILAKU
Ingin Menyendiri
Kalau perubahan pada masa puber mulai tejadi, anak-anak
biasanya menarik diri dari teman-teman dan dari pelbagai kegiatan keluarga, dan
sering bertengkar dengan teman-teman dan dengan anggota keluarga. Anak puber
kerap melamun betapa seringnya ia tidak dimengerti dan diperlakukan dengan
kurang baik, dan ia juga mengadakan eksperimen seks melalui masturbasi. Gejaka menarik
diri ini mencakup ketidakinginan berkomunikasi dengan orang-orang lain.
Bosan
Anak puber bosan dengan permainan yang sebelumnya amat
digemari, tugas-tugas sekolah, kegiatan-kegiatan social, dan kehidupan pada
umumnya. Akibatnya, anak sedikit sekali bekerja sehingga prestasinya di
pelbagai bidang menurun. Anak menjadi terbiasa untuk tidak mau berprestasi
khususnya karena sering timbul perasaan akan keadaan fisik yang tidak normal.
Inkoordinasi
Pertumbuhan pesat dan tidak seimbang mempengaruhi pola
koordinasi gerakan, dan anak akan merasa kikuk dan janggal selama beberapa
waktu. Setelah pertumbuhan melambat, koordinasi akan membaik secara bertahap.
Antagonisme Sosial
Anak puber sering kali tidak mau bekerja sama, sering
membantah dan menentang. Permusuhan terbuka antara dua seks yang berlainan
diungkapkan dalam kritik, dan komentar-komentar yang merendahkan. Dengan berlanjutnya
masa puber, anak kemudian menjadi lebih ramah, lebih dapat bekerja sama dan
lebih sabar kepada orang lain.
Emosi yang meninggi
Kemurungan, merajuk, ledakan amarah an kecenderungan untuk
menangis karena hasutan yang sangat kecil merupakan ciri-ciri bagian awal masa
puber. Pada masa ini anak merasa khawatir, gelisah dan cepat marah. Sedih,
mudah marah dan suasana hati yang negative sangat sering terjadi selama masa
prahaid dan awal periode haid. Dengan semakin matangnya keadaan fisik anak, ketegangan
lambat laun berkurang dan anak sudah mulai mampu mengendalikan emosinya.
Hilangnya Kepercayaan
Diri
Anak remaja yang tadinya sangat yakin pada diri sendiri,
sekarang menjadi kurang percaya diri dan takut akan kegagalan karena daya tahan
fisik menurun, dan karena kritik yang bertubi-tubi dating dari orang tua dan
teman-temannya. Banyak anak laki-laki dan perempuan setelah masa puber
mempunyai perasaan rendah diri.
Terlalu Sederhana
Perubahan tubuh yang terjadi selama masa puber menyebabkan
anak menjadi sangat sederhana dalam segala penampilannya karena takut
orang-orang lain akan memperhatikan perubahan yang dialaminya dan memberi komentar
yang buruk.
sumber: Elizabeth B.
Hurlock, PSIKOLOGI PERKEMBANGAN: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang
Kehidupan. (edisi 5). Jakarta: Erlangga, 1980, hlm. 192.
Baca juga:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar