Akhirnya Johan diterima di Seminari Tinggi Pematangsiantar. Dia
merupakan satu-satunya seminaris Hokeng yang diterima. Semua keluarganya pada
senang. Mereka akhirnya urunan untuk menanggung biaya perjalanan Johan dengan
pesawat dari Maumere ke Medan.
Waktu membeli tiket, Johan diberitahu bahwa tidak ada pesawat
yang langsung ke Medan, kecuali transit. Dari Kupang ke Jakarta, lalu ganti
pesawat untuk melanjutkan perjalanan ke Medan. Karena itu, ia harus ke Kupang
dulu. Kebetulan dia juga mau ketemu sama pamannya. Setelah dua malam di sana
baru terbang.
Johan tiba di Bandara Soeta jam 10.00 WIB. Dari petugas ia
mendapat informasi bahwa penerbangannya ke Medan pada jam 11.00. Karena tidak
terlalu lama ia segera menuju ke Gate B-2 sesuai petunjuk untuk menunggu.
Akan tetapi, ketika waktu menunjukkan jam 12.00, tidak ada
panggilan bagi penumpang tujuan Medan. Yang sudah dipanggil adalah penerbangan
ke Padang, Batam dan Aceh. Johan dan penumpang lainnya masih menunggu. Jam
13.00 juga belum terdengar panggilan. Justru penumpang tujuan Batam dan Aceh
kembali dipanggil. Johan mulai gelisah. Tidak ada pemberitahuan dari petugas.
Pada jam 14.30 ada pengumuman untuk penumpang tujuan Aceh. Para
penumpang segera berjalan menuju pesawat. Melihat hal itu, karena tidak sabar,
Johan berdiri ikut antrian boarding. Namun
ketika sampai di petugas, ia segera ditahan.
Petugas : Maaf
mas, tiket Anda ke Medan. Ini yang ke Aceh.
Johan :
Tapi nanti kan lewat Medan juga kan.
Petugas :
Betul.
Johan : Nah, nanti saya turun di Medan
saja. Dulu waktu liburan sekolah, saya juga sering dari Hokeng naik Bus tujuan Ende, tapi
turunnya di Maumere.
Petugas pada kebingungan. Dalam hati mereka berkata, “Emang
ini naik bis?”
Pangkalpinang, 17 Mei 2014
by: adrian
Baca humor lain juga:
hahaha....
BalasHapus