Rabu, 25 Juni 2014

WASPADAI KENAKALAN REMAJA

Adalah membahagiakan menjadi seorang remaja. Ada pendapat yang mengatakan bahwa masa remaja merupakan masa yang paling indah. Akan tetapi, masa remaja juga menjadi masa kecemasan para orang tua. Itu pun jika orang tua masih memiliki perasaan cemas.

Dewasa ini ada banyak perilaku remaja yang mengkhawatirkan kalangan, baik dunia pendidikan, keluarga, agama maupun sosial. Hal itu berkaitan dengan kenakalan para remaja, yang dikaitkan dengan gaya hidup. Lebih jelas kita dapat memperhatikan gambar-gambar berikut ini.
 
 
Dari gambar-gambar di atas, terlihat jelas bentuk-bentuk kenakalan remaja, yang umumnya berstatus pelajar. Sebagai pelajar sudah seharusnya mereka berprestasi di dunia pendidikan. Namun yang terlihat justru sebaliknya. Hal inilah yang menimbulkan kecemasan dan kegelisahan banyak pihak. Akan bagaimana nasib bangsa ini jika remajanya begini, padahal mereka adalah harapan bangsa.

Adalah harapan kami setelah melihat gambar-gambar ini muncul kekhawatiran di semua kalangan, terlebih orang tua, yang kemudian bermuara pada perasaa prihatin. Dengan rasa prihatin ini kita dapat bergerak bersama mencari akar dan solusi pemecahannya.

Jika diperhatikan, salah satu akar munculnya kenakalan ini adalah pergaulan yang salah. Kesalahan itu ditunjang dengan ketidak-mampuan menyaring informasi gaya hidup yang ditampilkan oleh berbagai media massa, baik media cetak maupun eletronik. Internet sangat berperan penting dalam pembentukan gaya hidup itu.

Gaya hidup yang salah, karena ketidak-mampuan penyaringan tadi, hidup dalam pergaulan anak-anak remaja. Solidaritas dan tekanan kelompok membuat gaya hidup yang salah tadi menjadi miliknya. Misalnya soal miras, seks bebas, dan sebagainya.

Karena itu, untuk menangani hal ini, perlu diusahakan pendekatan terhadap kaum remaja ini. Merekalah yang nantinya akan berhadapan dengan media massa tadi dan langsung terlibat dalam pergaulan. Maka dari itu, para remaja ini harus ditangani, jangan dibiarkan tumbuh berkembang sendiri.

Apakah ini menjadi tugas guru di sekolah? Sekolah memang mempunyai fungsi membentuk karakter murid. Akan tetapi, semua itu tergantung pada kurikulum. Sekolah kita sangat tergantung pada kurikulum. Jika kurikulum lebih menekankan pembentukan intelektual, maka sekolah pun memberi penekanan akan hal itu. Berbeda jika kurikulum memberi penekanan pembentukan karakter (atau ada keseimbangan).

Tugas utama pendampingan remaja ini ada pada orang tua masing-masing. Para orang tualah yang hendaknya mendampingi putra-putrinya, memberi pengarahan akan nilai-nilai moral sehingga anak benar-benar dapat membedakan mana yang salah dan benar, mana yang baik dan buruk. Dari pendampingan dan pembinaan ini akan terbentuk sikap dalam diri remaja untuk menyikapi gaya hidup yang salah. Dengan sendirinya mereka akan menolak susuatu yang tidak benar dan tidak baik baginya; dengan sendirinya anak akan menghindar pergaulan yang dapat menjerumusnya ke lembah nista. Ini semua berkat pembekalan yang benar sejak dini; dan semua terjadi di rumah. Orang tualah yang berperan utama.

Oleh karena itu, sudah sepantasnya dan seharusnya orang tua lebih memperhatikan putra dan putrinya yang masih berstatus remaja. Jangan tunggu sampai terlambat. Mencegah jauh lebih baik daripada mengobati. Maka, awasilah anak-anakmu dengan kasih.
Jakarta, 16 Juni 2014
by: adrian

6 komentar:

  1. memang anak-anak sekarang pada gak patuh ama ortu

    BalasHapus
  2. bingung lihat remaja masa kini. Gak kayak dulu

    BalasHapus
  3. ngeri melihat tingkah dan prilaku remaja kini. Amat memprihatinkan.

    BalasHapus
  4. Liat foto2nya aja uda ngeri. Gmn klo liat langsung.

    BalasHapus
  5. setuju, ortu musti memperhatiin anak2-nya/ Itu sdh menjadi kewajiban ortu.

    BalasHapus
  6. Ngeri melihat foto2 diatas. Sungguh amat memprihatinkan. Mereka adalah masa depan bangsa. Harus segera diselamatkan.

    BalasHapus