Adalah membahagiakan menjadi seorang remaja. Ada pendapat
yang mengatakan bahwa masa remaja merupakan masa yang paling indah. Akan
tetapi, masa remaja juga menjadi masa kecemasan para orang tua. Itu pun jika
orang tua masih memiliki perasaan cemas.
Dewasa ini ada banyak perilaku remaja yang mengkhawatirkan
kalangan, baik dunia pendidikan, keluarga, agama maupun sosial. Hal itu
berkaitan dengan kenakalan para remaja, yang dikaitkan dengan gaya hidup. Lebih
jelas kita dapat memperhatikan gambar-gambar berikut ini.
Dari gambar-gambar di atas, terlihat jelas bentuk-bentuk
kenakalan remaja, yang umumnya berstatus pelajar. Sebagai pelajar sudah
seharusnya mereka berprestasi di dunia pendidikan. Namun yang terlihat justru
sebaliknya. Hal inilah yang menimbulkan kecemasan dan kegelisahan banyak pihak.
Akan bagaimana nasib bangsa ini jika remajanya begini, padahal mereka adalah
harapan bangsa.
Adalah harapan kami setelah melihat gambar-gambar ini muncul
kekhawatiran di semua kalangan, terlebih orang tua, yang kemudian bermuara pada
perasaa prihatin. Dengan rasa prihatin ini kita dapat bergerak bersama mencari
akar dan solusi pemecahannya.
Jika diperhatikan, salah satu akar munculnya kenakalan ini
adalah pergaulan yang salah. Kesalahan itu ditunjang dengan ketidak-mampuan
menyaring informasi gaya hidup yang ditampilkan oleh berbagai media massa, baik
media cetak maupun eletronik. Internet sangat berperan penting dalam
pembentukan gaya hidup itu.
Gaya hidup yang salah, karena ketidak-mampuan penyaringan
tadi, hidup dalam pergaulan anak-anak remaja. Solidaritas dan tekanan kelompok
membuat gaya hidup yang salah tadi menjadi miliknya. Misalnya soal miras, seks
bebas, dan sebagainya.
Karena itu, untuk menangani hal ini, perlu diusahakan pendekatan
terhadap kaum remaja ini. Merekalah yang nantinya akan berhadapan dengan media
massa tadi dan langsung terlibat dalam pergaulan. Maka dari itu, para remaja
ini harus ditangani, jangan dibiarkan tumbuh berkembang sendiri.
Apakah ini menjadi tugas guru di sekolah? Sekolah memang
mempunyai fungsi membentuk karakter murid. Akan tetapi, semua itu tergantung
pada kurikulum. Sekolah kita sangat tergantung pada kurikulum. Jika kurikulum
lebih menekankan pembentukan intelektual, maka sekolah pun memberi penekanan
akan hal itu. Berbeda jika kurikulum memberi penekanan pembentukan karakter
(atau ada keseimbangan).
Tugas utama pendampingan remaja ini ada pada orang tua
masing-masing. Para orang tualah yang hendaknya mendampingi putra-putrinya,
memberi pengarahan akan nilai-nilai moral sehingga anak benar-benar dapat
membedakan mana yang salah dan benar, mana yang baik dan buruk. Dari
pendampingan dan pembinaan ini akan terbentuk sikap dalam diri remaja untuk
menyikapi gaya hidup yang salah. Dengan sendirinya mereka akan menolak susuatu
yang tidak benar dan tidak baik baginya; dengan sendirinya anak akan menghindar
pergaulan yang dapat menjerumusnya ke lembah nista. Ini semua berkat pembekalan
yang benar sejak dini; dan semua terjadi di rumah. Orang tualah yang berperan
utama.
Oleh karena itu, sudah sepantasnya dan seharusnya orang tua
lebih memperhatikan putra dan putrinya yang masih berstatus remaja. Jangan
tunggu sampai terlambat. Mencegah jauh lebih baik daripada mengobati. Maka,
awasilah anak-anakmu dengan kasih.
Jakarta, 16 Juni 2014
by: adrian
memang anak-anak sekarang pada gak patuh ama ortu
BalasHapusbingung lihat remaja masa kini. Gak kayak dulu
BalasHapusngeri melihat tingkah dan prilaku remaja kini. Amat memprihatinkan.
BalasHapusLiat foto2nya aja uda ngeri. Gmn klo liat langsung.
BalasHapussetuju, ortu musti memperhatiin anak2-nya/ Itu sdh menjadi kewajiban ortu.
BalasHapusNgeri melihat foto2 diatas. Sungguh amat memprihatinkan. Mereka adalah masa depan bangsa. Harus segera diselamatkan.
BalasHapus