Renungan Hari Sabtu Paskah
V, Thn A/II
Bac I : Kis 16: 1 – 10; Injil : Yoh 15: 18 – 21;
Dalam renungan hari Selasa Paskah V sudah diungkapkan bahwa
kontradiksi damai dan penderitaan menjadi salah satu ciri jemaat Kristus. Hingga
saat ini banyak Gereja mengalami hinaan, celaan, aniaya bahwa pembunuhan,
seperti yang dialami olah Haroon (baca kisahnya di sini). Hari ini Injil
semacam memperi peneguhan. Yesus menyatakan bahwa “Jikalau dunia membenci kamu,
ingatlah bahwa ia telah lebih dahulu membenci Aku.” (ay. 18). Jadi, hinaan, celaan,
aniaya bahwa pembunuhan yang dialami para murid Yesus bukanlah hal baru. Yesus
sendiri sudah mengalaminya. Bertahannya umat dalam menghadapi cobaan itu
disebabkan penyertaan Roh Kudus.
Peran serta Roh Kudus juga terlihat dalam bacaan pertama. Perjalanan
karya kerasulan Paulus dan Barnabas tak bisa dipisahkan dari peran Roh Kudus. Dalam
bacaan pertama dikisahkan bahwa “Roh Kudus mencegah mereka untuk memberitakan
Injil di Asia.” (ay. 6), juga tidak mengizinkan Paulus dan Barnabas pergi ke
Bitinia (ay. 7). Sebagai gantinya Roh Kudus menuntun mereka ke Makedonia.
Sabda Tuhan hari ini mau menyadarkan kita akan peran Roh
Kudus dalam kehidupan kita. Melalui bacaan-bacaan liturgi hari ini Tuhan
meneguhkan kita bahwa kita tidaklah berjalan sendiri serta tidak juga berjuang
sendiri dalam kehidupan ini. Roh Kudus senantiasa mendampingi dan mengarahkan
langkah hidup kita agar sesuai dengan kehendak Allah. Penderitaan yang kita
alami akibat iman pada Yesus Kristus, tidak membuat kita sendirian
merasakannya. Roh Kudus akan menguatkan kita dengan mengingatkan kita bahwa
Tuhan Yesus sudah lebih dahulu mengalaminya. Karena itu, Roh Kudus meminta kita
untuk menyatukan penderitaan kita dengan penderitaan Yesus.
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar