Senin, 21 April 2014

Renungan Hari Senin Oktaf Paskah, Thn A

Renungan Hari Senin Oktaf Paskah, Thn A/II
Bac I   : Kis 2: 14, 22 – 32; Injil   : Mat 28: 8 – 15;

Hari ini kita berada dalam masa oktaf paskah. Suasana kebangkitan masih terasa kental. Ini dapat dilihat dari bacaan liturgi. Bacaan liturgi hari ini memuat kisah bertentangan yang saling melengkapi. Dalam Injil dikisahkan bagaimana imam-imam kepala dan tua-tua merekayasa kebohongan tentang kebangkitan Yesus. Dikatakan bahwa para murid Yesus telah mencuri jenasah Yesus pada tengah malam saat penjaga kubur tertidur (ay. 13). Sementara sebelumnya para wanita yang mengunjungi kubur pagi-pagi buta mendapatkan berita gembira tentang kebangkitan (ay. 8 – 10).

Apa yang dikatakan imam-imam kepala dan tua-tua tentang Yesus dibantah dengan tegas oleh Petrus. Hal ini diungkapkan dalam bacaan pertama. Sebelumnya, Petrus yang mewakili para rasul, mewartakan tentang kehidupan Yesus, perkataan dan perbuatan-Nya, serta kebangkitan-Nya. Tentang kebangkitan ini Petrus menegaskan bahwa melalui peristiwa itu Yesus hendak mengatakan bahwa Diri-Nya mengalahkan kematian. “Dia tidak ditinggalkan di dalam dunia orang mati, dan bahwa daging-Nya tidak mengalami kebinasaan.” (ay. 31). Di sini Petrus mau membantah pernyataan imam-imam kepala bahwa mereka telah mencuri jenasah Yesus. Dengan berani Petrus berkata, “Tentang hal itu kami semua adalah saksi.” (ay. 32).

Kebaikan dan kebenaran selalu mendapat tantangan. Selalu saja ada pihak yang berusaha untuk menggagalkannya dengan segala macam cara. Ketika Ahok ingin memperbaiki Jakarta dengan maju menjadi calon wakil gubernur, pasangan Jokowi, ada pihak yang menentang dan berusaha menggagalkannya. Ada saja pihak yang menyebarkan isu agama, ras dan lainnya. Hal inilah yang terjadi pada masa kebangkitan Yesus. Sabda Tuhan hari ini, selain mewartakan kebangkitan Yesus, juga menyampaikan bahwa ada saja pihak yang berusaha memutar-balikkan fakta. Tuhan menghendaki agar kita tetap setia pada iman kebangkitan tanpa terpengaruh oleh kesesatan. Setia pada iman kebangkitan berarti kita diajak untuk tetap berjuang menenggakkan kebaikan dan kebenaran, sekalipun tantangan datang menghadang.

by: adrian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar