Selasa, 15 April 2014

Renungan Hari Selasa Pekan Suci, Thn A

Renungan Hari Selasa Pekan Suci, Thn A/II
Bac I   : Yes 49: 1 – 6; Injil           : Yoh 13: 21 – 33, 36 – 38;

Sama seperti bacaan pertama kemarin, di mana Yesaya menyampaikan nubuat Allah tentang seorang hamba Allah, hari ini juga Yesaya mewartakan nubuat tentang hamba Allah. Hamba Allah ini dipanggil untuk “menjadi terang bagi bangsa-bangsa, supaya keselamatan yang dari pada-Ku sampai ke ujung bumi.” (ay. 6).  Kemuliaan hamba Allah ini menjadi juga kemuliaan Allah (ay. 5).

Injil hari ini menampilkan Yesus yang tak lama lagi akan masuk ke dalam kisah sengsara dan kematian. Kematian Yesus bukanlah merupakan sebuah aib, melainkan peristiwa pemuliaan-Nya, yang berarti juga pemuliaan Allah. Hal ini seperti yang dikatakan Yesus, “Sekarang Anak Manusia dipermuliakan dan Allah dipermuliakan di dalam Dia.” (ay. 31). Ini sejalan dengan nubuat Yesaya di atas (ay. 5). Ada dua peristiwa utama mengiringi kisah sengsara Yesus, seperti yang dikisahkan dalam Injil hari ini, yaitu pengkhianatan dan penyangkalan. Keduanya dilakukan oleh murid Yesus sendiri.

Hari ini sabda Tuhan bukan saja mau menyatakan bahwa Yesus merupakan pemenuhan nubuat Perjanjian Lama dalam Kitab Nabi Yesaya. Sabda Tuhan hari ini mau mengatakan kepada kita bahwa kesengsaraan Yesus diperparah dengan pengkhianatan dan penyangkalan yang dibuat oleh murid-Nya sendiri. Hal ini seakan menyadarkan kita bahwa hingga saat ini Yesus masih mengalami kesengsaraan, di mana masih ada banyak murid-Nya yang mengkhianati Dia atau menyangkal Dia. Lewat sabda-Nya, Tuhan menghendaki supaya kita tetap setia dan mencintai Yesus. Hendaklah kita jangan menambah lagi kesengsaraan Yesus dengan mengkhianati dan menyangkal Dia.

by: adrian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar