Jumat, 21 Maret 2014

Renungan Hari Jumat Prapaskah II - A

Renungan Hari Jumat Prapaskah II, Thn A/II

Bacaan pertama hari ini mengisahkan tentang nasib Yusuf, putra bungsu Yakob. Sebagai putra bungsu, Yusuf sangat disayang oleh ayahnya. Yusuf bukan hanya sekedar anak kesayangan, melainkan juga kepercayaan Yakob. Sikap Yakob yang mengistimewakan Yusuf ini menimbulkan rasa cemburu dalam diri saudara-saudaranya. Karena itu, pada suatu kesempatan, mereka berencana untuk membunuhnya, yang kemudian berubah menjadi menjualnya.

Kisah Yusuf dalam bacaan pertama, mirip dengan kisah yang diceritakan Yesus dalam Injil hari ini. Seorang tuan kebun anggur ingin menikmati hasil dari kebunnya yang dipercayakan kepada para penggarap. Ia akhirnya mengutus putranya yang dikasihi dan terpercaya. Namun nasib putranya ini mirip dengan nasib Yusuf, malah lebih tragis lagi. Dia dibunuh oleh para penggarap. Memang cerita Yesus ini sama sekali tidak ada kaitannya dengan kisah Yusuf. Cerita Yesus ini mau menggambarkan tentang Diri-Nya sendiri. Karena itulah, setelah mendengar cerita itu, para imam kepala dan orang-orang Farisi sadar “bahwa merekalah yang dimaksudkan-Nya.” (ay. 45).

Hari ini sabda Tuhan mau mengajak kita untuk tahu diri. Kita hidup di dunia karena kemurahan Tuhan. Kita ini ibarat para penggarap, yang sudah dipercayakan Tuhan. Oleh karena itu, kita dituntut untuk bertanggung jawab. Seringkali kita tidak tahu diri, sehingga mau hidup seenaknya saja. Dan ketika ada orang lain yang menunjukkan tanggung jawab imannya, kita merasa iri hati dan berusaha untuk menyingkirkannya. Karena itu, di masa prapaskah ini, pesan Tuhan, lewat sabda-Nya, adalah agar kita bertobat. Kita diajak untuk tahu diri akan apa yang sudah kita dapat dari Allah.

by: adrian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar