Jumat, 28 Februari 2014

Renungan Hari Jumat Biasa VII - Thn II

Renungan Hari Jumat Biasa VII, Thn A/II
Bac I   : Yak 5: 9 – 12; Injil           : Mrk 10: 1 – 12

Injil hari ini memberikan pengajaran Yesus tentang perkawinan. Yesus menentang perceraian, karena “apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia.” (ay. 9). Di sini mau dikatakan bahwa perkawinan bukan cuma sekedar urusan manusiawi antara laki-laki dan perempuan yang menikah. Perkawinan dalam ajaran Yesus memiliki nilai luhur karena Allah terlibat di dalamnya. Allah-lah yang menyatukan kedua manusia dalam lembaga keluarga. Karena itu, manusia tidak bisa dengan seenaknya saja membubarkan apa yang sudah dibangun Allah itu.

Secara tidak langsung mau dikatakan bahwa dalam lembaga perkawinan, pasangan suami isteri mesti melakukan kehendak Allah. Karena Allah telah menyatukan mereka, maka mereka harus menjaga kesatuan itu. Hal ini ditekankan juga oleh Rasul Yakobus dalam suratnya. Memang pengajaran Yakobus tidak secara langsung menyentuh lembaga perkawinan ini, tetapi Yakobus menyampaikannya secara terbuka. Yakobus juga hendak menjaga kesatuan dan kerukunan dalam kehidupan. Untuk itu, dia meminta kita untuk tidak bersungut-sungut dan saling menyalahkan satu dengan yang lain. Kita diminta untuk meneladani para nabi yang selalu tekun dan setia dalam pengajaran Tuhan. Hal inilah yang akan mendatangkan kebahagiaan.

Dalam sabda-Nya hari ini Tuhan mengajak kita untuk hidup berdampingan satu sama lain, baik sebagai sesama saudara maupun sebagai pasangan suami istri. Untuk itu, Tuhan menghendaki supaya kita melaksanakan kehendak Allah dengan tekun dan setia. Setiap menghadapi persoalan hidup, kita janganlah hanya menggerutu atau mengeluh dan saling mempersalahkan. Sikap suka mengeluh dan saling mempersalahkan dapat menjadi benih perpecahan.

by: adrian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar