SANTO YULIANUS ANTIOKIA, MARTIR
Yulianus
Antiokhia adalah seorang warga kota Anazarbos, Silesia, Asia Kecil. Karena
imannya, Yulianus menderita berbagai macam siksaan badan. Meskipun demikian
para musuhnya tidak berhasil memperoleh apa yang mereka harapkan dari Yulianus,
yaitu penyangkalan imannya. Menyaksikan keteguhan iman Yulianus, gubernur kota
itu akhirnya memutuskan untuk memperberat siksaan atas diri Yulianus. Selama
setahun Yulianus dibelenggu dan dipaksa berjalan mengikuti rombongan tentara
mengelilingi kota dan desa. Sepanjang perjalanan, ia dihina dan diolok-olok
oleh semua penduduk desa dan kota. Dengan penyiksaan seperti ini, mereka
berharap agar Yulianus menyangkal Kristus yang diimaninya. Namun semua cara itu
tidak memberi hasil apa-apa. Keteguhan hati dan imannya tak tergoyahkan
sedikitpun oleh semua bentuk siksaan itu
Sebaliknya
keteguhan dan ketabahannya menghibur semua umat Kristen di kota itu. Semangat
iman yang ditunjukkannya menjadi suatu kesaksian iman yang kongkret, yang
menjelaskan dengan lebih terang keikutsertaan orang-orang Kristen dalam misteri
penderitaan Kristus. Sebagaimana Santo Paulus, Yulianus pun dengan
penderitaannya mengatakan: memberikan Kristus yang disalibkan: untuk orang-orang
Yahudi suatu batu sandungan dan untuk orang-orang Yahudi suatu kebodohan,
tetapi untuk mereka yang dipanggil, baik orang Yahudi maupun bukan orang
Yahudi, Kristus adalah kekuatan Allah dan hikmat Allah. Sebab yang bodoh dari
Allah lebih besar hikmatnya dari pada manusia dan yang lemah dari Allah lebih
kuat dari manusia (1Kor1:23-24). Gubernur yang menyadari ketidakberhasilan
semua usahanya untuk menaklukkan Yulianus, akhirnya memutuskan untuk
melenyapkan nyawa Yulianus. Yulianus dimasukkan ke dalam sebuah karung-karung
yang berisi ular-ular berbisa dan kalajengking. Lalu ditenggelamkan di dasar
laut.
Dalam mata manusia kematian Yulianus merupakan akhir hidup yang mengerikan. Tetapi bagi kaum beriman dan bagi Allah, kematian Yulianus merupakan benih iman yang ditanam dan akan menghasilkan banyak buah. Lebih dari itu, Yulianus yang telah menjadi saksi hidup penderitaan Kristus tentu akan memperoleh mahkota kemenangan di dalam surga dan kematiannya menjadi suatu penghiburan bagi umat Kristen. Ia digelari julukan Santo Yulianus dari Antiokhia, karena jenazahnya dimakamkan di daerah tersebut. Santo Yohanes Krisostomus yang hidup pada abad keempat menulis: Umat Kristen Antiokhia mempunyai kubur seorang martir Kristus yang menjadi sumber rahmat dan karunia-karunia Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar