Renungan Hari Kamis Biasa
V, Thn A/II
Bac I : 1Raj 11: 4 – 13; Injil : Mrk 7: 24 – 30
Bacaan pertama masih berbicara tentang Raja Salomo. Sebelumnya
kita ketahui bahwa kebijaksanaan Salomo membuat orang-orang di luar Israel
begitu terpana sehingga mereka mau datang kepadanya. Kebijaksanaan itu
bersumber dari Allah. Karena itulah, Ratu Syeba memuji Allah Israel (1Raj 10:
9). Namun, ketika Salomo semakin tua, kebijaksanaannya semakin sirna. Dia tidak
lagi menjadi “pusat” bagi bangsa lain, melainkan justru sebaliknya. Salomo mengikuti
dewi orang Sidon dan dewa orang Amon (ay. 5). Ini terjadi karena dia semakin
jauh dari Allah.
Apa yang terjadi pada Raja Salomo, tertolak belakang dengan
Yesus dalam Injil hari ini. Yesus menjadi pusat perhatian bagi banyak orang. Sekalipun
Ia berusaha agar orang tidak mengetahui-Nya, namun “kedatangan-Nya tidak dapat
dirahasiakan.” (ay. 24). Bahkan seorang ibu bukan dari bangsa Israel, yaitu orang
Yunani, bangsa Siro-Fenisia, datang memohon kepada Yesus untuk kesembuhan
anaknya. Ini terjadi karena Allah hadir bersama dan/atau dalam Yesus. Karena itulah,
Yesus dikenal dengan sapaan Immanuel, Allah beserta kita.
Melalui bacaan liturgi hari ini, Tuhan mau menyadarkan kita akan
dua hal. Pertama, jika kita hidup
bersama Tuhan maka kita akan menjadi pusat perhatian orang banyak. Inilah yang
terjadi pada diri Yesus atau Raja Salomo ketika masih berusia muda. Kedua, jika kita menjauh dari Tuhan maka
justru kita akan kehilangan pegangan. Inilah yang terjadi pada diri Raja Salomo
dalam bacaan hari ini, di mana dia mengikuti dewa-dewi bangsa asing. Karena itu,
Tuhan menghendaki supaya kita senantiasa hidup bersama Tuhan.
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar