Renungan Hari Senin
Biasa XXXIII, Thn C/I
Bac I : 1Mak 1: 10–15, 41–43, 54–57, 62–64; Injil : Luk 18: 35 – 43
Dalam bacaan pertama yang diambil dari kitab Makabe yang
pertama, dikisahkan bahwa ada banyak orang Israel yang murtad, meninggalkan
Allahnya dan beralih kepada allah lain. Namun tidak sedikit juga orang Israel
yang tetap setia. Mereka menetapkan hatinya pada Allah. “Lebih sukalah mereka
mati daripada menodai dirinya...” (ay. 63).
Sikap menetapkan hati kepada Tuhan ditampakkan dalam diri orang
buta yang duduk di pinggr jalan dan mengemis. Ketika ia tahu bahwa yang lewat
itu adalah Tuhan Yesus, maka segera ia berseru, “Yesus, Anak Daud, kasihanilah
aku!” (ay. 38). Sekalipun orang banyak menegor dan menghalanginya, ia tetap
berteriak. Inilah keteguhan hatinya. ia sadar bahwa pada Yesus ada harapannya. Dan
itulah yang terjadi.
Beriman menuntut keteguhan hati. Meski badai dan tantangan
senantiasi silih berganti, hendaklah iman yang tergoyahkan. Inilah yang hendak
disampaikan Tuhan lewat sabda-Nya. Tuhan tidak ingin kita menggadaikan iman
hanya demi kesenangan diri, sebagaimana yang dilakukan orang Israel. Akan tetapi
hendaklah kita meniru keteguhan hati si pengemis buta.
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar