Sabtu, 26 Oktober 2013

Renungan Hari Sabtu Biasa XXIX-C

Renungan Hari Sabtu Biasa XXIX, Thn C/I
Bac I   : Rom 8: 1 – 11;  Injil        : Luk 13: 1 9

Dalam Injil hari ini, Yesus mengeritik pandangan orang Yahudi yang mengaitkan aib atau penderitaan dengan dosa. Orang berpikir kalau dirinya tidak mengalami peristiwa aib itu berarti dirinya tidak berdosa. Bagi Yesus siapa saja bisa mengalami peristiwa itu dan bisa juga berdosa. Namun yang terpenting adalah pertobatan. Dengan bertobat orang melepaskan diri dari hukuman dosa, yaitu maut.

Bertobat merupakan gerakan roh. Inilah yang mau ditekankan Paulus dalam bacaan pertama. Dalam suratnya kepada jemaat di Roma, Paulus membeberkan refleksinya tentang Yesus yang telah mati untuk penebusan dosa umat manusia. Oleh kematian-Nya, umat sekarang hidup menurut roh yang memerdekakannya dari “hukum dosa dan hukum maut.” (ay. 2). Dosa terjadi karena umat hidup menurut daging. Namun jika umat hidup menurut roh, maka roh itulah yang akan mendorongnya untuk bertobat.

Sebagai manusia kita tentu tidak luput dari dosa. Daging kita lemah. Kita selalu mengikuti kecenderungan daging sehingga akhirnya kita jatuh ke dalam dosa. Sabda Tuhan hari ini menyadarkan kita akan hal itu. Namun Tuhan juga menghendaki supaya kita selalu bertobat. Melalui sabda-Nya, Tuhan menyadarkan kita bahwa dengan kematian Yesus di salib, kita hidup menurut roh. Oleh karena itu, hendaklah kita selalu hidup menurut roh.


by: adrian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar