SANTO LOUIS LODEVIK IX, PENGAKU IMAN
Louis Lodevik lahir di Poissy, paris, pada tanggal 25 April
1214. Ayah ibunya, Louis VIII (1223 – 1226) dan Blanka dari Kastilia,
mendidiknya dengan sangat baik dalam kebiasaan hidup kristiani. Ketika masih
kecil, ibunya pernah berkata kepadanya, “Aku
lebih suka melihat engkau matindaripada jiwamu cemar karena dosa.” Kata-kata ini menjadi bukti nyata
betapa pendidikan iman sungguh diberikan kepada Louis semenjak kecilnya.
Pada tahun 1226, Louis yang baru berusia 12 tahun menduduki
takhta kerajaan menggantikan ayahnya. Delapan belas tahun pertama
pemerintahannya, kekuasaan dipegang oleh ibunya, karena Louis belum cukup
dewasa untuk memimpin roda pemerintahan negara. Louis kemudian menikah dengan Margareth, seorang puteri bangsawan
dari Provence (1234). Setelah berusia 21 tahun, barulah Louis memerintah dengan
kuasa penuh. Ia menghadapi berbagai masalah yang ditinggalkan ayahnya. Usahanya
yang pertama ialah mematahkan pemberontakan para bangsawan yang didukung oleh
Raja Inggris dan memerangi kaum Albigensia, atau sekte yang anti negara dan
Gereja dengan ajaran-ajarannya yang antisosial, anti ajaran iman dan moral
Gereja.
Sejak awal pemerintahannya Louis dikenal sebagai seorang raja
yang lurus hati, konsekuen dan tidak korup. Ia taat kepada agama. Dalam hal
menegakkan keadilan, Louis adalah seorang pencinta keadilan dan murah hati. Ia tidak
pilih kasih dalam membela hak siapapun, tak peduli apakah ia bangsawan atau
petani miskin. Ia seorang negarawan yang berpandangan progresif: mendirikan
parlemen dan memberlakukan undang-undang secara bijaksana. Ia pencinta damai,
tetapi tidak segan-segan terjun ke medan perang bila keadaan memaksa.
Pada tahun 1242, Louis secara telak mengalahkan Raja Henry
III (1216 – 1272) dari Inggris yang ingin mencaplok tanah-tanah Perancis. Hubungannya
dengan Inggris sarat dengan pertikaian terus menerus. Namun dengan Raja Henry
III yang dikalahkannya, Louis mengadakan suatu perjanjian yang sangat lunak. Louis
diminta menjadi wasit adil dalam urusan intern Kerajaan Inggris.
Salah satu peristiwa penting dalam hidup Louis IX adalah
pembelian ‘Mahkota Duri Kristus’ dari pedagang Venesia. Mahkota itu tersimpan
di Konstantinopel. Entah apa sebabnya, mahkota itu digadaikan oleh kaisar
kepada seorang pedagang Venesia. Hingga batas waktu penggadaian, Kaisar
Konstantinopel tak mampu menebus kembali mahkota suci itu. Karena itu mahkota
itu ditawarkan kepada seorang kerabat Louis IX. Louis segera menyanggupi
pembeliannya meskipun dengan harga yang sangat tinggi. Mahkota dikawal ke
Perancis. Louis dan adiknya menyambut hangat dan mengarak mahkota itu masuk
kota Paris dengan iring-iringan panjang dan meriah. Semua orang berpakaian
sederhana tanpa mengenakan alas kaki. Relikui suci itu sampai sekarang disimpan
di Sainte Chapelle, sebuah gereja yang amat indah di tengah-tengah kota Paris. Pada
tahun 1244, Louis menderita sakit parah. Dengan penuh kepercayaan, orang meletakkan
mahkota duri itu di atas kepalanya. Dan Louis sembuh seketika secara ajaib. Sejak
saat itulah Louis berikrar membebaskan Tanah Suci, tempat Kristus dahulu
mengenakan mahkota suci itu, dari pendudukan tentara islam.
Louis sangat menaruh perhatian besar kepaa orang-orang miskin
dan sakit, menegakkan hukum Gereja dan memajukan Universitas Sorbonne. Empat tahun
setelah ia sembuh secara ajaib, ia memimpin langsung Perang Salib untuk
membebaskan Tanah Suci. Ia merebut kota Damietta di muara sungai Nil, Mesir,
dengan mudah. Tetapi kemudian tentaranya dipaksa menyerah di Mansurah. Louis
sendiri ditawan oleh Sultan. Setelah dibebaskan dengan uang jaminan, Louis
membawa sisa pasukannya ke Akka, Palestina dan kembali ke Perancis. Semangatnya
untuk menguasai Tanah Suci tetap berkobar. Duapuluh tahun kemudian Louis
berangkat lagi memimpin pasukan tetapi sayang bahwa Louis meninggal dunia di
Tunisia karena serangan disentri. Louis meninggal di Tunisia pada tanggal 25
Agustus 1270. Ia dinyatakan sebagai ‘kudus’ oleh Paus Bonifasius VIII (1294 –
1303) pada tanggal 11 April 1297.
sumber: Orang Kudus Sepanjang Tahun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar