Tono dan Joko adalah anak asrama
St. Fransiskus. Mereka masih duduk di bangku SD kelas 5. Reputasi mereka di
asrama sangat buruk. Mereka selalu bikin ulah. Banyak barang milik anak asrama
lainnya sering hilang. Dan bila ada kehilangan, selalu sasarannya adalah Tono
dan Joko. Namun mengharapkan mereka mengaku sangatlah sulit.
Karena tidak tahan dengan
ulah mereka, Pak Hiero menyerahkan mereka kepada Romo Aleks. Mungkin dengan
bimbingan dan pendekatan khusus Rm. Aleks, kedua anak itu dapat berubah. Ketika
niatnya itu disampaikan, Rm. Aleks minta agar kedua anak itu menghadapnya satu
per satu.
Joko masuk ke ruang
konsultasi. Di sana sudah menunggu Rm. Aleks. Joko tak berani menatap wajah Rm.
Aleks. Mereka duduk berhadapan. Awalnya tidak ada komunikasi di antara mereka.
selang 5 menit kemudian, Rm. Aleks angkat bicara.
Rm. Aleks : Joko, dimana Tuhan?
Joko menunduk. Ia diam
membisu.
Rm. Aleks : Dimana Tuhan?
Mendengar suara Rm. Aleks
mulai meninggi, Joko mengalihkan pandangannya. Mulai dari bawah meja, ia
beralih ke sudut-sudut ruangan. Ia tetap diam membisu. Untuk ketiga kalinya,
Rm. Aleks bertanya sambil jari telunjuknya mengarah ke hidung Joko.
Rm. Aleks : Joko, dimana Tuhan?
Karena gugup, Joko lari
pontang panting keluar dari ruangan. Ia segera menjumpai Tono.
Joko : Wah, gawat bro!
ada masalah besar.
Tono : Masalah besar apa?
Joko : Sepertinya Tuhan hilang. Romo pikir kita
yang curi.
Keesokan harinya, Joko dan
Tono pergi menghadap Romo Aleks. Dengan jujur mereka mengakui telah mencuri
banyak barang milik temannya. Tapi mereka sama sekali tidak mencuri Tuhan.
Tono : Sumpah, Romo! Kami tak pernah sekalipun mencuri Tuhan.
Rm. Aleks : %#$@(*&%#???
edited by: adrian
Baca
juga humor lainnya:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar