Selasa, 03 Maret 2015

(Pencerahan) Dalam Keheningan

BERJALAN DALAM DIAM

Berjalan diam-diam ternyata banyak makna
Setiap sudut dapat aku lihat
Semua yang tersembunyi 
Serta merta kubuka
Kotor berdebu, kumuh dan kusam
Seperti apa adanya.

Angin menampar-nampar 
Membuatku terperangah
Aku terhenti di kaki bukit
Ranting kering kerontang patah berderak-derak
Sejuta anak sakit dan lapar
Menari-nari di mataku, bernyanyi-nyanyi di jiwaku.

Gemuruh tanah runtuh menimpa kepala
Seiring jerit ngilu menyayat
Gemuruh gumam doa, gerimis air mata
Simpati hanya lewat jendela
Terlampau jauh untuk diraih
Bunga-bunga karang merenda buih air, pecahkan gelombang
Mereka terus merangkak menggapai batang angin kita tak melihat.

Mari kita bersama-sama berkaca
Lihat luka bernanah di wajah kita
Berjalan diam-diam ternyata lebih bermakna
Semuanya berbicara sejujurnya.

by: Ebiet G Ade
Baca juga:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar