Berjalan diam-diam ternyata banyak makna
Setiap sudut dapat aku lihat
Semua yang tersembunyi
Serta merta kubuka
Serta merta kubuka
Kotor berdebu, kumuh dan kusam
Seperti apa adanya.
Angin menampar-nampar
Membuatku terperangah
Membuatku terperangah
Aku terhenti di kaki bukit
Ranting kering kerontang patah berderak-derak
Sejuta anak sakit dan lapar
Menari-nari di mataku,
bernyanyi-nyanyi di jiwaku.
Gemuruh tanah runtuh menimpa kepala
Seiring jerit ngilu menyayat
Gemuruh gumam doa, gerimis air mata
Simpati hanya lewat jendela
Terlampau jauh untuk diraih
Bunga-bunga karang merenda buih air, pecahkan gelombang
Mereka terus merangkak menggapai batang angin kita tak
melihat.
Mari kita bersama-sama berkaca
Lihat luka bernanah di wajah kita
Berjalan diam-diam ternyata lebih bermakna
Semuanya berbicara sejujurnya.
by:
Ebiet G Ade
Baca juga:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar