Renungan Hari Senin Biasa XVI, Thn A/II
Bac I Mi 6: 1 – 4, 6 – 8; Injil
Mat 12: 38 – 42;
Sabda Tuhan hari
ini mau menyampaikan kepada kita apa yang dikehendaki Tuhan bagi umat-Nya. Dalam
bacaan pertama, yang diambil dari Kitab Mikha, diungkapkan bahwa Allah sedikit
kecewa pada umat-Nya yang selalu mengharapkan sesuatu yang sesuai dengan
keinginannya. Padahal Allah senantiasa memperhatikan mereka. Namun umat tetap
menuntut. Karena itu, melalui Mikha, Allah menyampaikan keinginan-Nya agar umat
berlaku adil, setia dan rendah hati di hadapan Allah.
Gambaran dalam
Kitab Mikha ini terlihat juga dalam Injil hari ini. Dalam Injil dikisahkan
bahwa ketika Tuhan Yesus mengajar, datanglah beberapa ahli Taurat dan kaum
Farisi. Mereka meminta tanda dari Tuhan Yesus agar mereka dapat percaya
pada-Nya. Sikap mereka ini tak jauh berbeda dengan sikap umat Israel dalam
bacaan pertama. Dengan tegas Tuhan Yesus tidak melayani permintaan mereka,
namun memberi semacam perbandingan, yaitu tanda Nabi Yunus. Di sini Yesus
hendak menekankan adanya pertobatan, kembali ke jalan yang benar.
Melalui sabda-Nya
hari ini, Tuhan menyadarkan kita bahwa beriman kepada-Nya tidak harus melalui
tanda-tanda yang memenuhi selera kita. Kitab Suci sudah memuat kehendak Allah
bagi kita, dan tinggal kita laksanakan dalam hidup. Inilah yang diharapkan
Tuhan pada kita, yaitu agar kita tidak tergantung pada tanda-tanda atau
keinginan pribadi, melainkan melaksanakan kehendak-Nya. Sabda Tuhan hari ini
dengan tegas mengajak kita untuk bertobat, berlaku adil terhadap sesama, setia
dan bersikap rendah hati di hadapan Tuhan.
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar