Renungan Hari Senin
Biasa XIV, Thn A/II
Bac I Hos 2: 13 – 15, 18 – 19; Injil Mat 9: 18 – 26;
Tema sabda Tuhan hari ini adalah percaya. Percaya merupakan
jawaban umat atas sapaan kasih Allah. Dalam bacaan pertama, yang diambil dari
Kitab Hosea, dilukiskan dengan sangat bagus soal kepercayaan itu. Memang di
sana diuraikan sabda Tuhan yang disampaikan oleh Nabi Hosea. Awalnya Tuhan
menyampaikan situasi ketidaksetiaan umat Israel, namun Tuhan tetap menunjukkan
kesetiaan-Nya. Malah Tuhan menjanjikan kehidupan layak bagi mereka, dengan
catatan umat kembali percaya kepada-Nya. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa
kehidupan bahagia yang dijanjikan Allah merupakan buah kepercayaan mereka
kepada Tuhan Allah.
Kepercayaan juga menjadi inti sari dari kisah Yesus dalam
Injil hari ini. Injil mengisahkan dua peristiwa mujizat besar. Pertama, seorang
perempuan yang sudah dua belas tahun menderita pendarahan; dan kedua, putri dari
seorang kepala rumah ibadat yang telah mati hidup kembali. Pada dua kisah ini
ada kepercayaan. Pada kisah kedua, kepercayaan itu diungkapkan oleh kepala
rumah ibadat itu. “Anakku perempuan baru saja meninggal, tapi datanglah dan
letakkanlah tangan-Mu atasnya, maka ia akan hidup.” Demikian ungkapan iman
kepala rumah ibadat itu. Ia yakin kalau Tuhan Yesus meletakkan tangan-Nya atas
putrinya, maka putrinya akan hidup. Ia sungguh percaya. Hal ini terlihat juga
pada perempuan yang sakit pendarahan. “Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan
sembuh.” Ia yakin Tuhan Yesus, sekalipun hanya jubah-Nya saja, dapat menyembuhkan
penyakitnya. Dan buah kepercayaan mereka adalah hidup dan kesembuhan.
Sabda Tuhan hari ini mau menyadarkan kita bahwa buah
kepercayaan adalah kebahagiaan. Hal ini menunjukkan bahwa Tuhan peduli pada
umat-Nya, dan tak ingin membiarkan kita hidup dalam penderitaan. Tuhan ingin
supaya kita bahagia. Namun pada kita dituntut sikap percaya kepada-Nya. Percaya
kepada Tuhan mengandaikan bahwa hanya Tuhan-lah yang ada dalam hidup kita,
tidak ada yang lain. Untuk itu dituntut kesetiaan. Inilah yang dikehendaki
Tuhan melalui sabda-Nya.
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar