Jumat, 13 Juni 2014

Renungan Hari Jumat Biasa X - Thn II

Renungan Hari Jumat Biasa X, Thn A/II
Bac I    1Raj 19: 9, 11 – 16; Injil       Mat 5: 27 – 32;

Dalam Injil hari ini Yesus memberikan pengajaran yang revolusioner. Sebelumnya, berkaitan dengan dosa seksual, orang selalu menyalahkan kaum perempuan sebagai biang dosa atau sumber kejahatan seksual. Korbannya adalah kaum pria. Namun dalam pengajaran-Nya, Yesus membalik pandangan itu. “Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya.” (ay. 28). Demikianlah sabda Yesus. Ini berarti akar dosa ada pada siapa yang melihat, bukan pada perempuan yang dilihat. Karena itulah, Yesus meminta kepada kaum pria untuk membenah dirinya terlebih dahulu. Cungkillah matamu jika ia menyesatkan (ay. 29).

Bacaan pertama menampilkan kisah Nabi Elia yang ketakutan menghadapi orang-orang yang ingin membunuhnya. Nabi-nabi lain sudah dibunuh. (ay. 14). Karena takut, Elia lari bersembunyi. Artinya, ia meninggalkan jalan hidupnya sebagai seorang nabi yang bertugas memberi pencerahan bagi umat Israel. Karena itulah Tuhan Allah kembali meminta Elia untuk kembali ke jalannya. “Pergilah, kembalilah ke jalanmu.” (ay. 15). Ini bisa diartikan sebagai ajakan untuk kembali melaksanakan tugas perutusannya. Tidak perlu takut. Agar Elia tidak merasa sendirian, Allah memintanya untuk mengurapi Hazael, Yehu dan Elisa bin Safat.

Sabda Tuhan hari ini mengajak kita untuk berefleksi melihat ke dalam diri kita. Seringkali terjadi, karena satu dua hal, kita melimpahkan kesalahan pada orang lain atau sesuatu di luar diri kita. Kita takut mengakui kelemahan sendiri. Ketakutan Elisa membuat dia lari bersembunyi. Dan ketakutan akan kelemahan seksual, membuat kaum pria suka menyalahkan kaum perempuan sebagai penyebab kejahatan dan dosa seksual. Tuhan hari ini, melalui sabda-Nya dalam bacaan liturgi, hendak membongkar paradigma lama ini. Pusatnya ada di dalam diri kita, bukan di luar diri kita atau orang lain. Tuhan meminta kita jangan cepat menyalahkan orang lain atau lari bersembunyi. Tuhan menghendaki supaya kita terlebih dahulu melihat diri sendiri.

by: adrian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar