Ketidaktahuan membuat orang percaya dengan banyaknya persepsi
mengenai seks. Tidak sedikit orang yang menganggap persepsi itu sebagai
kebenaran, dan karenanya orang pun hidup dalam kebenaran itu. Padahal berbagai persepsi
tentang seks itu belum tentu benar. Percaya tanpa berusaha mencari tahu
terlebih dahulu justru bisa membuat kehidupan seks jadi terganggu.
Ada banyak anggapan keliru mengenai seks. Berikut ini akan ditampilkan empat anggapan keliru yang paling umum, sebagaimana dikutip dari All Womens Talk. Keempat anggapan keliru soal seks tersebut tidak hanya sekedar salah kaprah, melainkan bisa menyesatkan.
Seks kegiatan alami, tak
perlu eksplorasi
Kegiatan seksual memang sebuah kegiatan alami. Naluri bisa
mendorong seseorang melakukan seks. Namun untuk mempertahankan kegiatan seksual
dalam sebuah hubungan pernikahan ada caranya tersendiri. Di sinilah letak
perbedaan kita dengan binatang. Kita dan pasangan harus melakukan eksplorasi
menyeluruh, agar kehidupan seksual tetap panas atau bergairah.
Wanita suka disayang, pria suka seks liar
Kegiatan seksual seringkali dibeda-bedakan melalui gender
atau jenis kelaminnya. Sering pula disebutkan, pria hanya menginginkan kepuasan
fisik semata, sedangkan wanita lebih mementingkan kepuasan batin. Namun anggapan
ini tidak benar. Pada dasarnya baik pria maupun wanita sama-sama membutuhkan
kepuasan seksual. Untuk mencapainya dibutuhkan kompromi dan komunikasi dengan
pasangan. Dengan adanya komunikasi dan kompromi, maka terciptakan semangat
saling menghargai dan saling pengertian.
Seks bukan untuk dibicarakan, tapi dilakukan
Anggapan ini sepenuhnya tidak benar. Berbicara mengenai
kehidupan seks bisa meningkatkan kepuasan kita dan pasangan. Saling tukar
pikiran akan membuat kita saling mengenal apa yang membuat kita puas.
Seks dilihat dari kuantitas
Anggapan ini sering kita dengar dalam layanan iklan. Orang
melihat bahwa kuantitas seks atau ukuran alat genital merupakan ukuran kepuasan
seks. Karena itu, banyak layanan iklan yang siap membantu untuk mewujudkan
kuantitas alat genital demi tercapainya kepuasan seks. Padahal ukuran alat
kelamin bukan menjadi ukuran kepuasan seks. Ingat, seks bukanlah segala-galanya
dalam soal kepuasan. Seks bukan satu-satunya kegiatan fisik penentu kepuasan;
masih ada perasaan cinta, sayang, serta saling menghormati di dalamnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar