Renungan Hari Selasa Biasa
XI, Thn A/II
Bac I 1Raj 21: 17 – 29; Injil Mat 5: 43 – 48;
Sabda Tuhan hari ini berbicara tentang dosa sebagai wujud
perbudakan diri. Karena memperbudak diri, banyak orang akhirnya jatuh ke dalam
dosa dan tindakan kejahatan. Dalam bacaan pertama hal ini tampak dalam diri
Raja Ahab. Melalui mulut Nabi Elia, Allah menilai bahwa Raja Ahab telah
“memperbudak diri dengan melakukan apa yang jahat di mata Tuhan.” (ay. 20).
Pernyataan ini kembali diulang pada ayat 25. Ini menunjukkan bahwa Raja Ahab
tidak bisa mengontrol dirinya, khususnya keinginannya, untuk memiliki kebun
Nabot. Dia justru dikendalikan oleh nafsu sehingga akhirnya ia jatuh ke dalam
dosa.
Dalam Injil, topik memperbudak diri terlihat dalam pengajaran
Yesus yang revolusioner berkaitan dengan kasih pada musuh. Dikatakan
revolusioner karena ajaran Yesus ini sungguh membaharui ajaran lama, yaitu
“Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu!” (ay. 43). Yesus justru
membalik paradigma lama. “Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang
menganiaya kamu.” (ay. 44). Demikian sabda Tuhan Yesus. Dalam pengajaran-Nya
ini Tuhan Yesus mengajak pendengar-Nya untuk tidak mengikuti dorongan naluri
membalas dendam. Dengan membalas dendam berarti kita sudah memperbudak diri
sendiri. Tuhan Yesus meminta pendengar-nya untuk bisa mengontrol diri dari niat
balas dendam. Dengan demikian maka kita menjadi tuan atas diri kita.
Adalah kecenderungan hampir setiap orang untuk membalas atau
membenci orang yang telah menyusahkannya. Sabda Tuhan hari ini mengajak kita
untuk berkaca bahwa jika demikian apa bedanya kita dengan mereka yang sudah
memusuhi kita. Tuhan menghendaki yang lain. Kita mendapat rujukan pada diri
Allah Bapa. Hendaklah kami sempurna seperti Bapa di sorga. Di sini Tuhan menghendaki supaya
kita tidak memperbudak diri, melainkan dapat mengontrol diri untuk menjadi
“tuan” atas diri sendiri. Dengan menjadi “tuan” atas diri sendiri, maka kita
dapat mengendalikan dorongan-dorongan negatif yang justru akan memperbudak
kita.
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar