Selasa, 17 Juni 2014

Renungan Hari Selasa Biasa XI - Thn II

Renungan Hari Selasa Biasa XI, Thn A/II
Bac I    1Raj 21: 17 – 29; Injil           Mat 5: 43 – 48;

Sabda Tuhan hari ini berbicara tentang dosa sebagai wujud perbudakan diri. Karena memperbudak diri, banyak orang akhirnya jatuh ke dalam dosa dan tindakan kejahatan. Dalam bacaan pertama hal ini tampak dalam diri Raja Ahab. Melalui mulut Nabi Elia, Allah menilai bahwa Raja Ahab telah “memperbudak diri dengan melakukan apa yang jahat di mata Tuhan.” (ay. 20). Pernyataan ini kembali diulang pada ayat 25. Ini menunjukkan bahwa Raja Ahab tidak bisa mengontrol dirinya, khususnya keinginannya, untuk memiliki kebun Nabot. Dia justru dikendalikan oleh nafsu sehingga akhirnya ia jatuh ke dalam dosa.

Dalam Injil, topik memperbudak diri terlihat dalam pengajaran Yesus yang revolusioner berkaitan dengan kasih pada musuh. Dikatakan revolusioner karena ajaran Yesus ini sungguh membaharui ajaran lama, yaitu “Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu!” (ay. 43). Yesus justru membalik paradigma lama. “Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.” (ay. 44). Demikian sabda Tuhan Yesus. Dalam pengajaran-Nya ini Tuhan Yesus mengajak pendengar-Nya untuk tidak mengikuti dorongan naluri membalas dendam. Dengan membalas dendam berarti kita sudah memperbudak diri sendiri. Tuhan Yesus meminta pendengar-nya untuk bisa mengontrol diri dari niat balas dendam. Dengan demikian maka kita menjadi tuan atas diri kita.

Adalah kecenderungan hampir setiap orang untuk membalas atau membenci orang yang telah menyusahkannya. Sabda Tuhan hari ini mengajak kita untuk berkaca bahwa jika demikian apa bedanya kita dengan mereka yang sudah memusuhi kita. Tuhan menghendaki yang lain. Kita mendapat rujukan pada diri Allah Bapa. Hendaklah kami sempurna seperti Bapa di sorga. Di sini Tuhan menghendaki supaya kita tidak memperbudak diri, melainkan dapat mengontrol diri untuk menjadi “tuan” atas diri sendiri. Dengan menjadi “tuan” atas diri sendiri, maka kita dapat mengendalikan dorongan-dorongan negatif yang justru akan memperbudak kita.

by: adrian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar