Bunda
Maria adalah sosok yang sangat istimewa dalam Gereja Katolik. Dia tidak hanya
dikenal sebagai Bunda Kristus atau Bunda Allah, melainkan juga Bunda Gereja. Keistimewaan
Bunda Maria terlihat dari penetapan Gereja atas dua bulan khusus untuk menghormatinya.
Bulan Mei dikenal sebagai Bulan Maria, dan bulan Oktober dikenal sebagai Bulan
Rosario. Kedua bulan ini merupakan wujud penghormatan terhadap Bunda Maria.
Umat
islam juga mempunyai rasa hormat yang besar terhadap Bunda Maria. Nama Maria
menjadi salah satu bab dalam Al-Qur’an, yaitu Maryam (19). Selain itu, Al-Qur’an
juga menyebutkan bahwa Allah SWT telah menggembirakannya (QS Ali Imran: 45). Ini
sekedar bukti betapa umat islam juga menghormati Bunda Maria.
Bagi
umat katolik, Bunda Maria dikenal juga sebagai perantara. Orang katolik percaya
bahwa dengan sifat keibuannya, Bunda Maria senantiasa menyertai perjalanan
hidup anak-anaknya dan selalu mendengarkan doa mereka. Kehadiran Bunda Maria
dalam kehidupan manusia merupakan fenomena langka. Ada banyak kisah penampakan
Bunda Maria, dan kisah tersebut disinyalir sejalan dengan kondisi tempat dimana
ia menampakkan diri. Beberapa di antaranya malah terjadi di negara dimana agama
katolik adalah minoritas.
Berikut
ini adalah tiga penampakan Bunda Maria yang terjadi di daerah yang bukan
berpenduduk katolik terbesar.
1. Penampakan Bunda Maria di Zeitoun –
Mesir
Pada
sebuah petang 2 April 1968, ribuan pasang mata di kota kecil Zeitoun, Kairo,
Mesir, terpukau ke kubah Gereja Koptik Ortodoks Perawan Maria di kota itu. Tepat
di atas kubah, tampak sesosok perempuan berpakaian putih berkilauan. Sebuah lingkaran
putih mengelilingi kepalanya dan tampak beberapa ekor merpati terbang di
sekitarnya saat ia bergerak. Dan asap berwarna ungu sangat harum tercium oleh
orang-orang yang menyaksikan pemandangan langka itu.
Tiga
jam lamanya orang-orang menyaksikan sosok rupawan tersebut dan banyak mukjizat
penyembuhan terjadi di antara orang-orang yang menyaksikannya. Peristiwa petang
itu merupakan penampakan pertama dari sekian banyak peristiwa serupa selama 4
tahun.
Pengunjung
yang melihat peristiwa itu beragam, mulai dari orang yang tidak beragama sampai
orang dari macam-macam agama seperti Ortodoks, Katolik, Protestan, Islam dan
Yahudi. Mesir mempunyai populasi penduduk dengan 88 persen beragama islam.
2. Penampakan Bunda Maria di Dong Lu –
China
Tahun
1900, Dong Lu merupakan sebuah desa kecil miskin di bagian utara China. Di daerah
tersebut berdiam sekitar seribu umat kristiani. Saat pemberontakan boxer, Dong
Lu jadi satu sasaran serangan karena para prajurit mau menghapus jejak-jejak
kebudayaan barat termasuk para pengikut Kristus.
Suatu
petang pada April tahun 1900, para prajurit datang untuk menyerang Dong Lu. Sekonyong-konyong
tampak sesosok perempuan cantik berjubah putih muncul di langit. Cahaya terang
mengelilingi perempuan itu. Para prajurit mencoba menembakinya, tapi tak satu
peluru pun yang mengenainya. Tak lama berselang, seorang penunggang kuda
berlelubungkan lidah api turun mengusir mereka dari Dong Lu.
Penduduk
desa yang luput dari serangan itu, ramai-ramai mengucap syukur dengan membangun
sebuah gereja sederhana di tempat Bunda Maria menampakkan diri. Di situ ada
seorang imam bernama Wu. Ia meminta seorang pelukis untuk melukis Bunda Maria
dan bayi Yesus. Gambar tersebut disimpan di gereja yang baru dibangun itu.
Pada
tahun 1924, Santa Perawan Maria dari Dong Lu secara resmi diakui sebagai Santa
Perawan Maria dari China, dan tanggal 6 Mei dipilih sebagai hari peringatannya.
Tahun
1951 gereja itu dihancurkan bersama dengan lukisan Bunda Maria dari China oleh
pemerintah komunis China. Hingga sekarang Gereja Katolik di China melakukan
aktivitasnya dengan sangat terbatas bahkan bersembunyi.
Pada
bulan Mei 1995, umat katolik dari seluruh China datang ke Dong Lu untuk
merayakan pesta Bunda Maria Penolong Umat Kristiani.sekitar 30.000 peziarah
berkumpul di “Bukit Bunda Terbekati”. Misa itu dirayakan secara konselbrasi,
dihadiri 4 uskup dan 100 imam. Setelah peringatan itu, pemerintah China
menghancurkan tempat ziarah tersebut. Namun setiap tahun tetap ada umat yang
datang ke sana untuk ziarah dan berdoa.
3. Penampakan Bunda Maria di Velankanni –
India
Di India,
jumlah penduduk yang memeluk agama kristen hanya sekitar 2,3 persen. Itu pun
terbagi lagi menjadi tiga Gereja, yaitu Karolik, Kristen Siria dan Protestan. Mayoritas
penduduk India memeluk agama Hindu, sekitar 19,8 persen.
Meskipun
demikian, salah satu penampakkan Bunda Maria yang terkenal berasal dari India. Gereja
katolik mengenalinya dengan perkataan Annai Velankanni. Annai dalam bahasa
Tamil berarti Bunda, sementara Velankanni adalah nama sebuah desa. Desa ini
terletak di daerah Tamil Nadu, India Selatan. Nama Annai Velankanni merujuk pada
peristiwa penampakan Bunda Maria di desa Velankanni. Peristiwa ini terjadi pada
abad XVI.
Bunda
Maria menampakkan diri kepada seorang anak beragama Hindu, yang sehari-hari
bekerja sebagai gembala. Peristiwa itu terjadi di jalan Anna Pillai di
Velankanni. Penampakan ini dicatat sebagai penampakan Bunda Maria yang pertama.
Penampakan kedua terjadi beberapa tahun kemudian. Ketika itu Bunda Maria menampakkan
diri kepada seorang janda miskin dan anak laki-lakinya yang lumpuh, masih di
desa Velankanni.
Sementara
penampakkan ketiga terjadi pada abad XVII. Waktu itu sebuah kapal dagang
Portugis terperangkap badai besar di teluk Bengal, dalam pelayaran mereka dari
Macao di China menuju Colombo di Ceylon. Karena tak kuat menghadapi badai,
mereka berdoa mohon bantuan Perawan Suci di bawah nama Stella Maris atau Bintang
Laut untuk menyelamatkan mereka. Mereka berjanji bakal membangun gereja dengan
namanya, di tempat mereka berhasil mendarat.
Tak lama
berselang lautan yang bergelora mulai tenang. Kapal mereka kemudian mendarat di
dekat pantai Vailankanni pada 8 September, tepat pada pesta kelahiran Bunda
Maria. Memenuhi janji, para pelaut Portugis itu merenovasi kapel jerami yang
dibuat oleh orang katolik di Nagapattinam menjadi sebuah kapel dengan susunan batu
yang indah.
DEMIKIANLAH 3 penampakan Bunda Maria di negara, dimana agama katolik adalah agama
minoritas. Dari peristiwa ketiga penampakan tersebut terlihat jelas bahwa
penampakan Bunda Maria selalu terkait dengan situasi umat katolik yang sedang
mengalami kesulitan atau tertindas.
Penampakan Bunda Maria bisa saja
dilihat sebagai bentuk penguatan iman. Akan tetapi, iman jangan hanya
diletakkan pada mukjizat penampakan. Artinya, jika ada penampakan atau kalau
ada mukjizat baru kita benar-benar beriman. Tanpa penampakan sekalipun
hendaklah umat tetap teguh dalam iman dan menghidupi imannya tersebut.
Selain itu juga, penampakan Bunda
Maria janganlah membuat umat berhenti pada sosok Bunda Maria saja. Per Mariam ad Jesum. Melalui penampakan
Bunda Maria hendaklah umat merasa dihantar kepada Yesus Kristus.
by: adrian, dari Katolik Pedia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar