Penelitian ini mencoba menjawab pertanyaan: pengaruh psikologis dalam kehidupan pernikahan perempuan yang
pernah melakukan hubungan seksual pranikah. Teori triangular love dari Stenberg digunakan sebagai teori utama dalam
penelitian ini. Menurut teori tersebut, cinta menjadi alasan untuk perempuan
muda terlibat dalam hubungan seksual pranikah. Teori Levinson dipergunakan
untuk menggali permasalahan keluarga dan konsep Rapoport digunakan untuk
menggali konflik yang terjadi dalam keluarga. Wawancara dan observasi menjadi
metode utama yang digunakan dalam penelitian ini. Proses pengambilan data
dilakukan antara bulan Juni hingga Juli 2000, dan untuk mengetahui jawaban yang
sama dilakukan cek dan ricek dengan menggunakan kuesioner tertutup yang
diberikan satu bulan setelah wawancara. Responden penelitian terdiri dari empat
perempuan berusia antara 20 hingga 34 tahun yang memiliki pengalaman melakukan
hubungan seksual pranikah pada saat berusia 17-30 tahun. Hasil dari penelitian
ini mengindikasikan bahwa hubungan seksual pranikah
berpotensi untuk menciptakan konflik dalam keluarga. Keempat responden
tidak memiliki pengalaman konflik karena permasalahan yang berkaitan dengan
keperawanan, bagaimanapun, hubungan seksual pranikah
menjadi faktor pencetus akan kecemburuan, salah pengertian antar pasangan,
konflik karena permasalahan anak, dan masalah hukum.
Drs Monty P. Satiadarma, MS/AT. MCP/MFCC dan
Dra Henny E. Wirawan, M. Hum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar