SANTO BERNARDIUS SIENA, PENGAKU IMAN
Kesalehan
hidup Bernardius dari Siena di luar dugaan telah dikenal oleh Santo Vinsensius Ferreri. Gelar “Kudus” yang diberi oleh Gereja kepada Bernardius telah
dikatakan secara jelas oleh Vinsensius Ferreri dalam kesempatan khotbahnya di
Siena. Dalam khotbahnya di Siena, Vinsensius Ferreri secara tiba-tiba
mengatakan kepada para pendengarnya: “Saudara-saudara, di antara kalian yang
sekarang hadir di sini terdapat seorang saudara kita yang nanti akan menjadi
pengkhotbah besar dan akan dihormati Gereja sebagai “Orang Kudus”. Dialah
Bernardius yang ada di antara kalian.”
Bernardius lahir di Massa, Siena, Italia, pada tanggal 8 September 1380. Semenjak kecilnya ia sudah hidup sebagai yatim. Ia dibesarkan oleh tantenya. Keluarganya tergolong keluarga berada. Tetapi cita-cita luhur yang berkobar dalam dirinya untuk mengabdikan diri kepada Tuhan membuat dia tidak menaruh harapan pada kekayaan itu. Ia menaruh perhatian besar pada nasib orang-orang miskin. Sekali peristiwa, bibinya mengusir seorang miskin yang datang meminta bantuan. Menyaksikan perbuatan bibinya itu, Bernardius mogok makan sepanjang hari, karena ia terus memikirkan pengemis malang yang kosong perut itu.
Bernardius
kemudian belajar Hukum Gereja dan Hukum Negara. Setelah menyelesaikan studinya
pada tahun 1397, ia masuk persekutuan Bunda Maria, yang berpusat di rumah sakit
terkenal Santa Maria della Scala di Siena. Tiga tahun kemudian, ketika
Bernardus menjabat sebagai direktur rumah sakit itu, wabah epidemi melanda kota
Siena. Ia tanpa lelah berusaha menyelamatkan jiwa-jiwa yang terserang epidemi
itu. Sementara itu, panggilan suci untuk menjadi seorang imam biarawan pun
terus bergejolak dalam dirinya. Maka pada tahun 1402, ia masuk tarekat
saudara-saudara Dina Fransiskus, dan ditabhiskan menjadi imam dua tahun
kemudian. Setelah menjadi imam, dikatakan bahwa selama 12 tahun ia tidak
menampakkan diri di depan umum. Kemungkinan ia memanfaatkan tahun-tahun itu
untuk bertapa dalam kesunyian di Capriola, Italia. Setelah itu barulah pada
tahun 1417, ia memulai karya misionernya di Milan dan menjelajahi seluruh
Italia. Mulanya ia sedikit terhalang oleh suaranya yang halus sehingga
khotbah-khotbahnya terasa kurang berhasil. Tetapi atas bantuan Santa Perawan
Maria, rintangan itu dapat lenyap. Semenjak itu ia mulai dikenal luas sebagai
seorang pengkhotbah ulung selama 38 tahun. Dalam khotbah-khotbahnya ia mendesak
penghapusan riba dan perdamaian antara kubu politik Guelph dan Ghibelline serta
mendorong umat untuk melakukan devosi kepada Nama Yesus yang Tersuci.
Senjatanya yang paling utama untuk menentang setiap perbuatan kekafiran umat dan ketidakpedulian umat akan Hukum-hukum Allah, ialah Nama Yesus yang Tersuci. Di atas nama Yesus itulah, Bernardius memulai karyanya dan membangun hidupnya. Karena dituduh menyebarkan ajaran-ajaran sesat seperti menganjurkan devosi kepada Nama Yesus yang Tersuci, maka ia dipanggil ke Roma pada tahun 1427. Di sana untuk beberapa waktu, ia dilarang berkhotbah oleh Paus Martinus V (1417-1431). Tetapi karena tuduhan-tuduhan itu tidak benar, maka ia diijinkan berkhotbah kembali. Oleh Sri Paus ia ditawarkan menjadi Uskup Siena. Tawaran ini ditolaknya dengan tegas karena ia lebih suka berkhotbah di mana-mana untuk membaharui hati umat beriman.
Dikemudian hari devosinya kepada Nama Yesus yang Tersuci direstui oleh Gereja dan dirayakan secara khusus dalam Liturgi Gereja. Setelah berkarya selama bertahun-tahun, ia meninggal dunia pada tanggal 20 Mei 1444 di Aquila, Italia. Karena karya pewartaannya sangat berhasil, ia dijuluki “Rasul Italia”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar