Renungan Hari Selasa Paskah
V, Thn A/II
Bac I : Kis 14: 19 – 28; Injil : Yoh 14: 27 – 31a;
Sabda Tuhan dalam bacaan-bacaan liturgi hari ini secara tidak
langsung mau memberikan gambaran jemaat pengikut Yesus. Dalam Injil dikisahkan
bahwa Yesus hendak pergi meninggalkan para murid. Namun Yesus tidak pergi
begitu saja. Ada yang Dia tinggalkan kepada mereka: Damai Sejahtera. “Damai
sejahtera Kutinggalkan bagimu, damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu.” (ay. 27).
Damai sejahtera itu adalah suasana tenang, tidak gentar, gelisah hati atau
takut.
Apa yang ditinggalkan Yesus kepada para murid-Nya itu
terlihat jelas dalam diri Paulus dan Barnabas. Dalam bacaan pertama diceritakan
bahwa kedua rasul ini dilempari batu hingga dikira mati. Intinya, Paulus dan
Barnabas mengalami penderitaan. Dalam akal sehat manusia, tentulah mereka tidak
mengalami damai dan sejahtera. Normalnya mereka takut. Namun dalam bacaan
pertama tidak terlihat sama sekali perasaan gentar, gelisah hati atau takut. Mereka
malah meneguhkan hati para murid lainnya (ay. 22) dan lebih gilanya lagi mereka
kembali ke Listra, tempat mereka dibantai. Jadi, terlihat bahwa mereka merasa
damai.
Gambaran damai sejahtera dalam sabda Tuhan hari ini
benar-benar kontradiktif. Bagaimana mungkin penderitaan dan yang dialami
mendatangkan damai sejahtera. Tapi inilah gambaran jemaat kristiani. Hingga kini
pun orang-orang kristen selalu menderita, dianiaya, dicela, dihina bahkan ada
yang dibunuh (silahkan klik di sini). Semua pengalaman ini seharusnya mendatangkan ketakutan dan
kegelisahan sehingga muncul solusi cari aman dengan meninggalkan Yesus. Akan
tetapi, selalu saja ada umat yang bertahan. Melalui sabda-Nya, Tuhan
menghendaki agar kita tetap tekun dalam iman sekalipun penderitaan selalu
menghadang.
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar