SANTO YOHANES KLIMAKUS, PETAPA
Kisah
masa kecil dan masa muda Yohanes Klimakus kurang diketahui dengan pasti. Banyak
orang menduga bahwa ia berasal dari Palestina dan telah berkeluarga sewaktu
memasuki biara pertapaan di gunung Sinai. Ia dikenal sebagai seseorang yang
mampu bertahan terhadap aneka macam cobaan. Ia mampu mengekang dirinya terhadap
segala macam godaan. Setelah selesai masa novisiatnya selama 4 tahun, ia
mengikrarkan kaulnya. Melihat kepribadiannya yang menarik, Abbas biara itu
meramalkan bahwa Yohanes akan menjadi Terang Besar bagi Gereja.
Beberapa
tahun setelah kaulnya, Yohanes mengundurkan diri dari pertapaan gunung Sinai
itu dan memencilkan diri ke gurun pasir yang sunyi. Di sana ia mempelajari
riwayat para kudus serta berbagai tulisan mereka. Usaha ini berhasil membentuk
kepribadiannya menjadi seorang yang bijaksana dan suci. Banyak orang yang
tertarik dengan kepribadiannya yang rajin datang meminta nasehat dan
bimbingannya. Ia sendiripun sangat sering mengunjungi para pertapa lain di
Mesir. Tentang para pertapa Mesir itu, Yohanes berkata: Kebanyakan mereka sudah
tua; rambut mereka sudah putih termakan usia; kulit mereka berkerut keriput;
tetapi wajah mereka ceria dan memancarkan kebijaksanaan hidup yang mendalam;
keramahan dan kegembiraan mereka membuat saya senang berada di antara mereka;
hati mereka tertuju kepada Allah dalam kepolosan dan kemurnian.
Dalam
usia 70 tahun, Yohanes dipilih sebagai Abbas di tempat pertapaan di Gunung
Sinai. Ia menulis sebuah buku mengenai kesempurnaan hidup kristiani, yang terkenal
selama berabad-abad. Pada hari-hari menjelang kematiannya, ia mengundurkan diri
ke tempat sunyi untuk berdoa dan bertapa. Ia meninggal pada tahun 649.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar