SANTO FRANSISKUS MARIA CAMPOROSSO, PENGAKU IMAN
Seorang
imam mengalami kecelakaan lalu lintas di Genoveva, Italia. Ia terkapar
dari kendaraannya dan mengalami cedera otak yang berat. Sangat tipis harapan
untuk bertahan hidup. Dokter-dokter menyangsikan kesembuhan pastor ini. Tetapi
Uskup Agung Genoveva punya keyakinan kuat bahwa karena imannya itu ia bisa
sembuh. Ia mengambil relikiu beato Fransiskus Maria dan menyentuhkannya pada
kepala imam itu. Keesokan harinya, imam itu sembuh secara ajaib. Imam yang
malang itu kemudian menjadi Uskup Agung Genoveva, yaitu Kardinal Siri.
Yohanes
Croese demikian nama Fransiskus Maria sebelum menjadi bruder lahir di
Camporosso, Italia pada tahun 1804 dari sebuah keluarga tani yang sederhana.
Fransiskus sendiri bertani sebelum menjalani kehidupan membiara di novisiat
Fransiskan Konventual. Setelah menyelesaikan masa novisiatnya di biara
Fransiskan Konventual, ia melanjutkan ordo itu dan masuk Ordo Fransiskus Kapusin
sebagai bruder. Dalam ordo ini ia mendapat tugas meminta derma di jalan-jalan
dan di rumah keluarga-keluarga Katolik di seluruh Paroki untuk kepentingan
biara dan pekerjaan-pekerjaan sosial tarekatnya. Tugas ini berat dan
membosankan, namun dijalankannya dengan sungguh-sungguh. Sungguh mengherankan
bahwa dalam waktu yang begitu singkat Bruder Fransiskus Maria sudah dikenal di
seluruh kota Genoveva sebagai seorang bruder yang saleh. Ia sangat ramah dan
sopan. Kesempatan meminta derma di rumah keluarga-keluarga Katolik menjadi
baginya kesempatan baik untuk berdoa dengan umat dan memberi bimbingan rohani
dan penghiburan kepada yang berkesusahan dan menderita. Ia banyak membuat mujizat
dan dikaruniai kemampuan mengetahui hal-hal yang rahasia dan kejadian-kejadian
yang akan datang.
Itulah
sebabnya banyak orang yang datang meminta pertolongannya. Suatu peristiwa ajaib
terjadi atas diri seorang janda: anak tunggal janda ini bekerja di Amerika. Dan
tiap bulan ia selalu mendapat kiriman surat dan uang dari anaknya. Sekali waktu
surat-surat tak kunjung datang lagi. Dan ibu itu sangat gelisah sekali
memikirkan kalau-kalau terjadi sesuatu atas diri anaknya. Ia lalu menulis surat
dan membawanya kepada Bruder Fransiskus untuk diberkati sebelum dikirim. Ia
termanggu-manggu ketika bruder saleh itu mengatakan kepadanya bahwa puteranya
sehat-sehat saja, dan tidak lama lagi akan berlibur ke Italia. Bruder
Fransiskus berjanji akan segera mengirim surat itu sebelum anaknya berangkat.
Tak lama kemudian anak itu tiba di Genoveva dan bertemu dengan ibunya. Ketika
Fransiskus mengunjungi rumah mereka untuk meminta derma, anak itu berkata:
Inilah bruder yang menyampaikan kepada saya surat ibu pada saat saya hendak
naik kapal. Yang mengherankan ibu itu ialah bahwa surat itu dibawanya kepada
bruder pada hari puteranya naik kapal untuk kembali ke Italia.
Dalam
tahun 1866 Genoveva ditimpa wabah kolera. Bruder Fransiskus mempersembahkan
dirinya untuk menjadi kurban, asal saja wabah itu dilenyapkan. Dan terjadilah
seperti yang dimintanya dalam doa. Fransiskus meninggal menjadi korban dan
lenyaplah wabah ganas dari seluruh kota. Ia kemudian dihormati sebagai
pelindung kota. Ia meninggal pada tahun 17 September 1868. Paus Yohanes XXIII (1958-1963)
menggelari dia kudus pada tanggal 9 Desember 1962.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar