Robert Foster ‘Bob’ Bennet, politikus dari Partai Republik,
pernah berkata, “Sebuah penolakan adalah
tidak lebih dari sebuah langkah yang diperlukan dalam meraih sukses.” Hal ini
mengandaikan adanya usaha untuk belajar dari kesalahan. Tentulah kita ingat
akan keledai, seekor binatang bodoh tapi ia tak pernah jatuh ke dalam lobang
yang sama untuk kedua kalinya.
Penolakan adalah bagian dari hidup. Setiap manusia pasti
pernah mengalami penolakan. Jika kita sedang menghadapi penolakan: lamaran
kerja yang ditolak, cinta yang ditolak, ide yang ditolak; bacalah dulu kisah
singkat orang-orang di bawah ini. Orang-orang ini adalah pembuktian bahwa penolakan hanyalah bagian dari sebuah
perjalanan kesuksesan:
·
Ide mesin fotokopi Xerox pernah ditolak oleh 20 perusahaan.
Baru setelah 7 tahun penolakan itu, mesin fotokopi ini bisa
diterima.
·
Alexander Graham Bell disuruh seorang bankir untuk menyingkirkan 'mainan itu'. Sang bankir menolak membeli 'mainan itu' dengan alasan tidak
membutuhkannya. 'Mainan itu' adalah telepon.
·
Sebanyak 33 penerbit telah menolak manuskrip Chicken Soup For The Soul. Para editornya percaya, kisah nyata pendek yang disusun oleh Jack Canfield dan
Mark Victor Hansen ini tidak menjual. Kini, buku tersebut telah terjual lebih
dari 100 juta kopi di seluruh dunia dan diterbitkan dalam 54 bahasa.
·
Sebuah organisasi yang terdiri dari para ahli mengatakan usaha Thomas Alfa Edison dalam menciptakan lampu listrik sebagai praktik ilmu pengetahuan
yang sia-sia dan tak ada gunanya mendapatkan perhatian.
·
Ide cerita Star Wars karya George Lucas pernah ditolak oleh studio-studio
film ternama Hollywood dan setiap jaringan televisi Amerika Serikat. Tetapi
kini film tersebut tercatat sebagai salah satu film terlaris sepanjang masa
dengan perolehan total sebesar $4.45 miliar. Belum lagi penghasilan dari
penjualan merchandise-nya.
Masih
ada begitu banyak contoh lagi. Semuanya mau mengatakan bahwa penolakan bukanlah
akhir segalanya. Teruslah melangkah dan berjuang dengan keyakinan.
by: adrian, diolah dari email Anne Ahira
Tidak ada komentar:
Posting Komentar