Sabtu, 16 November 2013

Renungan Hari Sabtu Biasa XXXII - Thn I

Renungan Hari Sabtu Biasa XXXII, Thn C/I
Bac I   : Keb 18: 14 – 16, 19: 6 – 9; Injil           : Luk 18: 1 – 8

Penulis Kitab Kebijaksanaan, dalam bacaan pertama, menggambarkan tentang kemahakuasaan Allah sang pencipta dan pengatur. Kemahakuasaan Allah membuat alam ciptaan menjadi teratur, sehingga umat manusia menjadi takjub. Hal ini sudah dirasakan dan dinikmati oleh bangsa Israel. Yang dinikmati bangsa Israel bukan hanya sekedar ketakjuban, melainkan juga keselamatan. Karenanya, reaksi yang pantas bagi Allah adalah pujian yang dialamatkan kepadanya. Salah satu bentuk pujian adalah doa.

Dalam Injil hari ini, Yesus mengajarkan para murid-Nya tentang doa. Lewat perupamaan hakim dan janda, Yesus mengajak mereka untuk berdoa dengan tidak jemu-jemu. Tuhan pasti akan mendengarkan doa umat yang selalu datang kepada-Nya. Dia tidak akan menelantarkan umat-Nya. Dengan ini, Yesus bukan saja mau menekankan bahwa Allah itu peduli, tetapi juga mahakuasa.

Doa merupakan salah bentuk komunikasi iman antara umat manusia dengan Allah. Dalam doa umat dapat menyampaikan pujian dan syukur serta permohonan. Tak sedikit kita datang kepada Tuhan dengan membawa sekumpulan permohonan. Dan tak jarang kita sedikit mendesak atau malah memaksa Allah supaya permohonan kita dikabulkan. Pemaksaan ini menunjukkan bahwa kita ingin instan. Ketekunan dan ketabahan kita tak bisa teruji. Sabda Tuhan hari ini menuntut kita untuk memiliki ketabahan dan ketekunan dalam berdoa. Berdoalah dengan tidak jemu-jemu.

by: adrian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar