Tiba-tiba dari kejauhan ada suara teriakan.
“Rotiiiii……… bantal. Rotiiiiiii……. Bantal.”
Wah, lumayan juga. Selai-selai ini bisa dimanfaatkan. Pikirku
dalam hati. Langsung aku lari ke luar dan berteriak, “Bang, beli!”
Abang penjual menghentikan gerobaknya. Saya langsung menuju
gerobak yang di depan. Abang itu membuka penutup gerobak. Aku spontan bingung.
Yang ada begitu banyak jenis roti, tapi tak ada satupun roti bantal.
“Roti bantalnya mana, bang?” Tanyaku.
“Siapa yang jual roti bantal?” Dia balik bertanya.
“Tadi abang bilang roti bantal.” Aku tak mau kalah.
“Mana ada! Saya teriak rotiiii…. bantal. Roti ada di gerobak
depan. Bantal ada di belakang,” jelasnya sambil membuka penutup gerobak
belakang.
“Ooo…, tertipu dech!”
Akhirnya aku membeli beberapa potong roti. Selai-selai di
ruang makan tetap tak terpakai….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar